tag:blogger.com,1999:blog-83191611412714706332024-03-14T06:11:42.308-07:00German LoverGerman Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-10944189720725863842012-01-21T22:57:00.000-08:002012-01-21T23:40:29.264-08:00<span style="background-color: #274e13; color: white; font-size: x-large;">Kisah Tentang Banyaknya Tentara Nazi yang Masuk Islam</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Mengingat banyaknya email yang masuk meminta saya untuk mengulas lebih banyak tentang Hitler, maka kali ini saya ingin ulas lagi tentang sejarah Nazi dan pandangan Adolf Hitler dan perwira-perwira NAZI mengenai Islam. Bahkan dalam pasukan NAZI terdapat hampir sekitar 60.000 ribu orang muslim. Lalu sebenarnya apa yang melatar belakangi kerja sama muslim dengan NAZI?</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Banyaknya bangsa Arab dan Muslim yang membela sekutu pada perang dunia pertama merasa telah dikhianati oleh janji-janji manis sekutu mengenai kemerdekaan dan hak-hak mereka (bahkan sampai sekarang pihak barat/sekutu masih membodohi masyarakat muslim). Sedangkan Jerman adalah pihak yang kalah pada perang dunia pertama. Intinya: Mereka memiliki musuh yang sama dengan latar belakang yang berbeda.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">November 1938 sebuah surat kabar bernama Die Welt, dengan merujuk pada artikel yang muncul di Der Arbeitsmann, menulis sebagai berikut: “Inti utama dari artikel tersebut adalah pujian akan konsep Islam tentang takdir, sebagai sebuah contoh komperehensif akan ide-ide tentang nasib yang akan datang. Hal ini sekaligus pula bertentangan dengan konsep-konsep yang diyakini oleh doktrin Kekristenan yang selama ini berlaku.” Di pihak lain, dengan merujuk pada mingguan Berlin Fridericus, sebuah majalah Prancis menulis bahwa “jumlah orang-orang yang masuk Islam yang semakin meningkat sampai saat ini tak pernah menimbulkan masalah berarti di Jerman.”</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Fridericus mengklaim bahwa hal ini disebabkan oleh konsep Islam yang “memproklamasikan prinsip-prinsip vital dari etika yang sudah terbina, sehingga sangat mungkin untuk dikonfirmasikan.” Dengan mengharmonisasikan ide-ide keadilan dan pengampunan, Islam telah membuat “banyak orang-orang Nordik yang merasa tertarik dengan ajaran-ajaran pembebasan dan keseteraan yang dikemukakannya.”</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Der Welt menyimpulkan laporannya: “Orang-orang Austria yang bergabung kembali dengan Reich mendapati bahwa di ibukota yang baru kini berkembang penelitian dan minat yang besar akan agama Muhammad, sehingga kita bisa melihat bertambahnya orang-orang lokal yang memproklamirkan diri sebagai pengikutnya (seperti tercatat di laporan resmi pemerintah). Di pihak lain, propaganda-propaganda terencana yang mendukung ditinggalkannya ajaran-ajaran Gereja Kristen malah semakin berkembang.” (dikutip dari buku “Nazisme et Islam” karya Omar Amin Mufti).</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Dalam Perang Dunia II, Jerman berperang melawan negara-negara yang selama ini kita kenal sebagai negara penjajah bangsa-bangsa Muslim seperti Inggris, Prancis, Rusia dan Belanda. Hal inilah yang menyebabkan jutaan orang Islam di seluruh dunia mendukung Hitler dan mendaftarkan diri sebagai sukarelawan di ketentaraannya. Sebagian terbesar dari mereka adalah orang-orang Bosnia, Albania, Chechnya, Tatar, dan bangsa-bangsa lainnya yang berada di bawah tirani komunis Soviet. Jangan lupakan pula unit-unit yang terdiri dari para anggota perlawanan Arab (Freies Arabien).</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Muhammad Amin al-Husseini, Mufti Besar al-Quds (Jerusalem), memimpin perlawanan Palestina melawan Yahudi dan Inggris dari pembuangannya di Berlin, dan mantan Perdana Menteri Irak Rashid Ali al-Gailani juga memimpin perlawanan bangsanya dalam melawan imperialisme Inggris dari ibukota Jerman tersebut. Terdapat pula grup-grup pelopor dari jurnalis Arab, penulis, dan aktivis yang berjuang demi kemerdekaan negara mereka masing-masing dari pengasingan mereka di Jerman.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Para pendukung Arab ini di antaranya adalah Dr. Fritz Grobba, seorang veteran di Kementerian Luar Negeri dari tahun 1924 yang kemudian bertugas sebagai Duta Besar Jerman di Irak dan Arab Saudi. Dia merupakan seorang pengagum kebudayaan Islam yang dijuluki “Lawrence of Arabia-nya Jerman” dan menjadi teman dekat dari al-Husseini. Setelah Perang Dunia II usai, Grobba memeluk agama Islam dan menjadi penghubung politik antara pemimpin Mesir Gamal Abdel Nasser dengan pihak Jerman dan Soviet (Kevin Coogan, Dreamer of the Day: Francis Parker Yockey and the Postwar Fascist International, New York: Autonomedia, 1999, halaman 383).</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbITYxAO4L9rGdYzeYWKfBmfviG26BRChFPllLHb5bDLkgnGv9XYMUFWPSuUIvcAzKOEEJhPOGIIxk8RaZ_xUO1VER0cy1a4eoC6ljzH2cc2O_HMK0hr4QxP-nwJNx6WxRzAqkBGqEG5ci/s1600/nazi+islam4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="background-color: #274e13; color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbITYxAO4L9rGdYzeYWKfBmfviG26BRChFPllLHb5bDLkgnGv9XYMUFWPSuUIvcAzKOEEJhPOGIIxk8RaZ_xUO1VER0cy1a4eoC6ljzH2cc2O_HMK0hr4QxP-nwJNx6WxRzAqkBGqEG5ci/s1600/nazi+islam4.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Tokoh lainnya adalah Werner-Otto von Hentig, teman dekat dari Grobba yang merupakan mantan kepala Divisi Arab di Kementerian Luar Negerinya Joachim von Ribbentrop. Setelah perang usai, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Timur Tengah. Pada tahun 1955 Raja Ibnu Saud menunjuknya sebagai kepala penasihat Eropa untuk Arab Saudi. Dahsyatnya lagi, dia kemudian menjabat sebagai Duta Besar Jerman untuk? Indonesia! Dalam kapasitasnya tersebut, dia menemani delegasi Saudi sebagai penasihat khusus dalam Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung bulan April tahun 1955. Hentig memberi nasihat pada orang-orang Arab untuk mengadopsi kebijakan netralisme dalam politik dunia dan mempertahankan kemerdekaan mereka dari super power dunia saat itu, Amerika dan Rusia (Kevin Coogan, Dreamer of the Day: Francis Parker Yockey and the Postwar Fascist International, New York: Autonomedia, 1999, halaman 384). </span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPlP1tx3DGof7-uWtQ35Ugct__jJ_g0qe3FSoDbPV_q_VadnjhgulQjniuFk4pi9VW4-lbMF2wNqXN3_CBSUdhYVMnpL45YQKC_l6QoKg5GxQqv1wN4gZMucl5C-oQOpA8Lgai6-2u5Y5D/s1600/nazi+islam8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="background-color: #274e13; color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPlP1tx3DGof7-uWtQ35Ugct__jJ_g0qe3FSoDbPV_q_VadnjhgulQjniuFk4pi9VW4-lbMF2wNqXN3_CBSUdhYVMnpL45YQKC_l6QoKg5GxQqv1wN4gZMucl5C-oQOpA8Lgai6-2u5Y5D/s1600/nazi+islam8.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; height: 392px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; width: 343px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><img alt="" src="file:///C:/DOCUME~1/serverez/LOCALS~1/Temp/moz-screenshot.png" style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: left;" /><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">kebangkitan Jerman sebagai negara superpower dan pendirian divisi-divisi Islam. Semua ini telah menyediakan sebab bagi kebijakan-kebijakan Hitler yang sangat pro-Muslim. Hambatan utama terletak dari diplomat-diplomat tua yang lebih memilih kebijakan konservatif demi menenangkan kekuatan-kekuatan dunia saat itu dan tidak mengancam keseimbangan kekuatan yang ada. Tapi disana terdapat pula elemen-elemen muda dalam tubuh Kementerian Luar Negeri Jerman yang ingin mengambil keuntungan dari perjuangan anti-kolonialisme yang digalakkan negara-negara terjajah sehingga mereka mendukung adanya kebijakan pro-Arab dalam melawan Zionisme yang didukung oleh imperialis Barat. Tentu saja hal ini sangat klop dengan arah kebijakan yang diambil Hitler saat itu.</span></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak para petinggi Nazi dan mantan perwira SS yang pindah ke negara-negara Arab, menjadi penganut agama Islam, dan mempunyai jabatan militer atau birokratis di negara baru mereka, terutama di Mesir dan Suriah (cf., Jean and Michel Angebert, The Occult and the Third Reich, New York: Macmillan.)</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7K2B1wATiC8YDhFNQVs9v2GyzFJBfT7M-WCs0WxPNt-A26-AYfTHepZ_k-EFsF32ClkkjEb4uh3bJ_hhGcX8FNNuvgVxURgRgZotyvBEFdhb1HLMt8UCJ-FHAQH3V1BUFkUfKtNVwidg9/s1600/nazi+islam3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="background-color: #274e13; color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7K2B1wATiC8YDhFNQVs9v2GyzFJBfT7M-WCs0WxPNt-A26-AYfTHepZ_k-EFsF32ClkkjEb4uh3bJ_hhGcX8FNNuvgVxURgRgZotyvBEFdhb1HLMt8UCJ-FHAQH3V1BUFkUfKtNVwidg9/s1600/nazi+islam3.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfF8rS3sHFtvh0jG3zL-2IyZAcRPOhZEk2Zrm6Q6xiOee0s6lq15FUFf2Wc2oDJHsipHEmmdlD0bDr7HT6H1CNtQ52mlUcqSZsbQk0fALHjdb7dAou50iCixHmt-4H1jK2MSBIdGWB2Tj/s1600/nazi+islam2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="background-color: #274e13; color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfF8rS3sHFtvh0jG3zL-2IyZAcRPOhZEk2Zrm6Q6xiOee0s6lq15FUFf2Wc2oDJHsipHEmmdlD0bDr7HT6H1CNtQ52mlUcqSZsbQk0fALHjdb7dAou50iCixHmt-4H1jK2MSBIdGWB2Tj/s1600/nazi+islam2.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl7XJx0s01DogIZNiTS9RyvZgyMO7BMXKIbUohc6yMlsxNCJpUh0LWaUky9lI9fWHIKCswC4oDd-XGQo7XiS8LRn3dedmIQgvu1HN6tNfH8VbP9GX33WcIrDZe42zNb7XmofAtdRleHHHj/s1600/nazi+islam.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="background-color: #274e13; color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl7XJx0s01DogIZNiTS9RyvZgyMO7BMXKIbUohc6yMlsxNCJpUh0LWaUky9lI9fWHIKCswC4oDd-XGQo7XiS8LRn3dedmIQgvu1HN6tNfH8VbP9GX33WcIrDZe42zNb7XmofAtdRleHHHj/s1600/nazi+islam.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Berikut ini Perwira Nazi yang memilih menjadi Muallaf :</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Erich Altern (Ali Bella) : Mantan komisioner seksi urusan Yahudi di Gestapo yang kemudian menetap di Mesir dan menjadi instruktur para pejuang perlawanan Fatah dalam melawan Israel.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Hans Appler (Salah Chaffar) : Mantan anakbuah Goebbels yang kemudian bekerja di Kementerian Informasi Inggris tahun 1956 dan kemudian dilanjutkan dengan menjadi anggota Islamic Congress.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Franz Bartel (Hussein) : Asisten kepala Gestapo di Kattowitz, dari sejak tahun 1959 dia lalu bertugas di departemen Yahudi yang menjadi bagian dari Kementerian Informasi Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Walter Baumann (Ali Ben Khader) : SS-Sturmbannführer yang pernah bertugas di Warsawa, dia lalu bekerja di Kementerian Peperangan Mesir dan menjadi instruktur Front Pembebasan Palestina.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Fritz Bayerlein : Jenderal terkenal Perang Dunia II yang pernah bertempur bersama Erwin Rommel di Afrika Utara. Dia ikut membantu perbaikan tank-tank kepunyaan Angkatan Darat Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Hans Becher : Kepala seksi Yahudi Gestapo di Wina, dia kemudian menjadi instruktur kepolisian Mesir di Alexandria (Iskandariyah).</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Wilhelm Beissner : Kepala Kantor Pusat Keamanan Reich (RSHA) yang kemudian bertempat tinggal di Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Bernhard Bender (Bashir Ben Salah) : perwira Gestapo yang pengetahuan mendalamnya akan Yiddish membuatnya mampu masuk ke dalam organisasi bawah tanah Yahudi di Warsawa. Dia kemudian bertugas sebagai penasihat satuan polisi politik di Kairo dengan pangkat Letnan Kolonel.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Werner Birgel (El-Gamin). Perwira SS dari Leipzig yang bertugas di Kementerian Informasi Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Wilhelm Böckler (Abd al-Karim) : SS-Untersturmführer yang bertugas di Warsawa. Dia kemudian menjadi seorang pejabat di Kementerian Informasi Mesir bagian urusan Israel setelah kabur ke negara tersebut pada tahun 1949.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Wilhelm Börner (Ali Ben Keshir): SS-Sturmbannführer yang kemudian bertugas di Kementerian Dalam Negeri Mesir dan menjadi instruktur Front Pembebasan Palestina.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Alois Brunner (Ali Mohammed) : Perwira SS yang memegang posisi senior di Departemen Yahudi pimpinan Adolf Eichmann. Dia kemudian menjadi penasihat pasukan khusus Mesir dan Suriah. Mossad (dinas intelijen Israel) berkali-kali mencoba membunuhnya di Damaskus, yang diberitakan sebagai tempat tinggalnya.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Friedrich Buble (Ben Amman) : SS-Obergruppenführer bersama Gestapo yang kemudian menjadi direktur Departemen Hubungan Masyarakat Mesir tahun 1952 sekaligus sebagai penasihat pasukan polisi Kairo.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Franz Bünsch: Anak buah Goebbels yang menjadi koresponden BND di Kairo dan membantu mengorganisasikan mata uang Riyal Arab Saudi tahun 1958.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Erich Bunzel : SA-Obersturmführer sekaligus Major dan kolega Goebbels. Dia kemudian bertugas di departemen Israel di Kementerian Informasi Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Joachim Däumling (Ibrahim Mustafa): Kepala Gestapo di Düsseldorf, dia kemudian menjadi penasihat sistem penjara Mesir dan anggota pelayanan operator radio di Kairo. Dia dipekerjakan untuk membantu pengembangan dinas intelijen Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Hans Eisele : Dokter SS dengan pangkat Hauptsturmführer yang kemudian menjadi staf medis di fasilitas pesawat dan misil Mesir di Helwan sampai dengan kematiannya tahun 1965.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Wilhelm Fahrmbacher : Generalleutnant dalam tubuh Wehrmacht yang menjadi penanggungjawab Vlassov Armee di Prancis tahun 1944. Dia kemudian bertugas sebagai penasihat militer Gamal Abdel Nasser dan bergabung dengan staff perencana pusat di Kairo.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Eugen Fichberger : SS-Sturmbannführer</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Leopold Gleim (Ali al-Nasher) : SS-Standartenführer di Warsawa dan kepala departemen Gestapo untuk urusan Yahudi di Polandia. Dia kemudian bertugas di dinas intelijen Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Gruber (Aradji) : Teman dekat kepala Abwehr (Dinas Intelijen Wehrmacht) Admiral Wilhelm Canaris. Dia lalu melarikan diri ke Mesir dan bekerja untuk Liga Arab dari tahun 1950.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Baron von Harder : Mantan asisten Goebbels yang kemudian tinggal di Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Ludwig Heiden (Luis el-Hadj) : Perwira SS sekaligus jurnalis Weltdienst (agen pers Jerman) yang ditransfer ke kantor pers Mesir dalam Perang Dunia II. Setelah perang usai, dia kembali lagi ke Mesir tahun 1950 dan menulis buku-buku tentang Third Reich dalam bahasa Arab!</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Aribert Heim : SS-Hauptsturmführer yang kemudian menjadi dokter di pasukan kepolisian Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Franz Hithofer : Perwira Gestapo di Wina yang melarikan diri ke Mesir tahun 1950.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Ulrik Klaus (Muhammad Akbar).</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Karl Luder : Mantan kepala Hitlerjugend di Polandia yang kemudian bertugas di Kementerian Peperangan Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Gerhard Mertins : SS-Standartenführer.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Rudolf Mildner : SS-Standartenführer dan kepala Gestapo di Katowitz dan Polizei di Denmark. Dia bertempat tinggal di Mesir dari tahun 1963.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Alois Moser : SS-Gruppenführer yang bertugas di Ukraina dan kemudian menjadi instruktur gerakan paramiliter BAJU HIJAU di Kairo.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Oskar Münzel : Jenderal Wehrmacht yang melarikan diri ke Mesir tahun 1950 dan kemudian mengorganisasi pasukan parasut negara tersebut.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Gerd von Nimzek (Ben Ali) : Melarikan diri ke Mesir tahun 1950.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Achim Dieter Pelschnik (el-Said) : Melarikan diri ke Mesir usai Perang Dunia II.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Franz Rademacher (Thome Rossel) : Direktur seksi urusan Yahudi di Kantor Kementerian Luar Negeri Jerman dari tahun 1940 sampai dengan 1943. Dia kemudian melarikan diri ke Suriah dan bekerja sebagai jurnalis lokal.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Hans Reichenberg : Mantan perwira SS yang tinggal di Tangier dan mendirikan perusahaan ekspor-impor Arabo-Afrika dan membantu penyelundupan senjata-senjata untuk kepentingan organisasi perjuangan anti-imperialis FLN di Aljazair.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Schmalstich : SS-Sturmbannführer</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Seipel (Emmad Zuhair) : SS-Sturmbannführer dan perwira Gestapo di Paris yang kemudian bekerja untuk dinas keamanan di Kementerian Dalam Negeri Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Heinrich Sellmann (Hassan Suleiman) : Kepala Gestapo di Ulm yang mengabdi di dinas keamanan Kementerian Informasi Mesir sekaligus menjadi penasihat masalah kontra-spionase.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Ernst-Wilhelm Springer : Mantan perwira SS yang ikut membantu pembentukan Legiun Muslim SS dan kemudian mengungsi ke Mesir setelah perang. Dia lalu melanjutkan karirnya sebagai penyedia senjata untuk FLN.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Albert Thielemann (Amman Kader) : Kepala SS di Bohemia yang bertugas di Kementerian Informasi Mesir.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">- Erich Weinmann : SS-Standartenführer dan kepala Sicherheitsdienst (SD) di Praha. Dia lalu melarikan diri ke Mesir tahun 1949 dan menjadi penasihat dinas kepolisian Alexandria dari tahun 1950.</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white;"><br style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;" /></span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Dan sekarang saya ingin bertanya: Kita dijajah selama ratusan tahun oleh Belanda, dan kemudian Belanda sendiri diperangi oleh Hitler, lalu mengapa sekarang kita berteriak menghujat Nazi dan segala sesuatu tentangnya dengan “berpedoman” pada propaganda karbitan yang kita telan mentah-mentah? Apakah dalam sejarahnya Nazi Jerman pernah menjajah Indonesia? Apakah dalam sejarahnya Nazi Jerman begitu berlumuran darah orang-orang Muslim? Jawabannya adalah: NO WAY</span><br />
<span style="background-color: #274e13; color: white; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Yang jelas ada negara Adikuasa yang sengaja membuat berita propaganda tentang Hitler dan Pasukan Nazinya...</span>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-28216972321833016232012-01-21T11:46:00.001-08:002012-01-21T13:00:48.353-08:00<h3 class="post-title entry-title" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 22px; font-weight: normal; line-height: 1.2em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<a href="http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/12/ufo-nazi-senjata-rahasia-jerman-pada.html" style="color: #993300; text-decoration: none;">Ufo nazi - Senjata rahasia Jerman pada perang dunia II</a></h3>
<div class="post-header-line-1" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left;">
</div>
<div class="post-body entry-content" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left;">
<br />
<div style="color: black; font-family: 'trebuchet ms'; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13px;"><span style="font-weight: bold;">Pada sekitar pertengahan abad 20, <a href="http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/09/tengkorak-yang-dianggap-milik-hitler.html" style="color: #cc0000; text-decoration: none;">Hitler</a> dengan nazi-nya telah membawa Eropa masuk ke dalam teror yang mencapai puncak dengan pecahnya perang dunia ke II (1939-1945). Pada masa itu, Hitler berusaha dengan keras untuk menguasai seluruh Eropa dan dunia dengan cara apapun, mulai dari mistik hingga teknologi. Dan dari sinilah muncul legenda-legenda luar biasa mengenai nazi, salah satunya adalah legenda bahwa nazi dengan suatu cara berhasil membangun pesawat berbentuk piringan dengan kemampuan luar biasa yang sering disebut dengan ufo nazi.</span></span><br />
<div class="fullpost" style="display: inline; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Jika kita berbicara mengenai ufo nazi, maka yang dimaksud "<a href="http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/11/foo-fighters-objek-objek-terbang.html" style="color: #cc0000; text-decoration: none;">ufo</a>" disini adalah pesawat berbentuk piringan. Kita tidak sedang berbicara mengenai pesawat alien.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;"><span style="color: #000066; font-size: 17px;"><span style="font-weight: bold;">Catatan awal ufo nazi</span></span></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Perang dunia II adalah perang senjata rahasia. Pada masa ini, senjata-senjata dashyat berhasil diciptakan. Mulai dari mesin pemecah kode hingga bom atom. Dan sesudah berakhirnya perang itu, beredar rumor bahwa nazi memiliki senjata rahasia berupa pesawat berbentuk piringan dengan kemampuan anti gravitasi dan mampu terbang melebihi kecepatan suara.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Rumor ini sepertinya diteguhkan oleh banyak saksi dan laporan. Belakangan disebut juga bahwa nazi memang memiliki dua jenis pesawat berbentuk piringan yang paling terkenal, yaitu seri Haunebu dan V-7. Namun perlu saya tegaskan sekali lagi bahwa sebagian peneliti masih meragukan bahwa nazi telah berhasil mencapai teknologi ini.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Pada awal tahun 1950, Giuseppe Beluzzo, seorang ilmuwan Italia dan mantan menteri era Mussolini menulis mengenai ufo nazi di sebuah artikel di surat kabar Italia "Il Giornale d'Italia". Ia menulis bahwa sesungguhnya Jerman telah mempelajari desain pesawat berbentuk piringan sejak tahun 1942. Pada bulan yang sama dengan penerbitan artikel itu, seorang insinyur Jerman bernama Rudolf Schriever memberikan pengakuan kepada majalah Der Spiegel bahwa ia telah mendesain pesawat berbentuk lingkaran dengan diameter 15 meter.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Kisah Schriever ini kemudian dituangkan dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang penulis bernama Rudolf Lusar.<span style="color: #000066; font-size: 17px; font-weight: bold;"><br /><br />Nazi ufo - catatan Rudolf Lusar</span></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Pada tahun 1950an, Rudolf Lusar menulis sebuah buku berjudul "<span style="font-weight: bold;">German secret weapons of world war II</span>". Lusar adalah seorang mayor di militer Jerman unit teknis selama perang dunia II. Dalam bukunya tersebut, Lusar menceritakan banyak hal mengenai senjata rahasia nazi. Namun yang paling menarik perhatian adalah bab yang berjudul "Wonder Weapons".</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Menurut Lusar, desainer pesawat Jerman bernama Rudolf Schriever bersama rekan-rekannya, Habermohl, Mierth dan Bellanzo, sedang mengerjakan beberapa pesawat berbentuk piringan selama masa perang dunia II. Salah satu fasilitas produksinya adalah pabrik yang terdapat di dekat Breslau, Polandia. Mierth berhasil membuat sebuah prototype pesawat berbentuk piringan dengan diameter 137 meter dengan punuk di atasnya yang berfungsi sebagai kokpit.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Pesawat ini disebut menggunakan "tenaga mesin jet yang disesuaikan". Menurut Lusar lagi, pesawat itu akhirnya hancur ketika pabrik itu diledakkan sendiri oleh pasukan Jerman untuk mencegahnya jatuh ke tangan Sovyet tahun 1945.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Di lokasi pabrik kedua di luar kota Praha, Ceko, Kelompok lain yang dipimpin oleh Schriever dan Habermohl juga mengerjakan pesawat berbentuk piringan yang lain. Diagram yang dibuat oleh Lusar menunjukkan pesawat tersebut memiliki bentuk piringan dengan kokpit berbentuk telur. Pesawat itu juga dilengkapi dengan bilah baling-baling untuk mengangkatnya dari tanah.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg36ZT7cc2x_AoGpnFY0o7k-LT4AOQs2fWHGt0dTN1NC2j7V0E7Fj9bMmsxUsagXDID58-vl80kBbfh20TM_fte0NWwOK1n8FoRJa4If11wlHeEVLruCm53MXcSycPACHkyh5Otxuv-TX_D/s1600-h/SCHRIEVE1AA.JPG" style="color: #cc0000; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414622708681504034" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg36ZT7cc2x_AoGpnFY0o7k-LT4AOQs2fWHGt0dTN1NC2j7V0E7Fj9bMmsxUsagXDID58-vl80kBbfh20TM_fte0NWwOK1n8FoRJa4If11wlHeEVLruCm53MXcSycPACHkyh5Otxuv-TX_D/s400/SCHRIEVE1AA.JPG" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 225px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 346px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKkFAXNqNKXECD0ZPdiHuk9uXWAZsoccgGNEXsWJnwMxnC3mEr6KyD-9CatWyFvot8jMTWXfYqRO1Ln2LpsNbVneM3o4mwKNGX0qefnwYAGnnPAJelZ5bPSSV3IOQ3y2Nu57xufvrpwqCQ/s1600-h/haunebu2.jpg" style="color: #cc0000; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414624734134873314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKkFAXNqNKXECD0ZPdiHuk9uXWAZsoccgGNEXsWJnwMxnC3mEr6KyD-9CatWyFvot8jMTWXfYqRO1Ln2LpsNbVneM3o4mwKNGX0qefnwYAGnnPAJelZ5bPSSV3IOQ3y2Nu57xufvrpwqCQ/s400/haunebu2.jpg" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 247px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 400px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5ONEqXBiyglm6KqZu5oVyDvFFuXLtBjBakQqcI2AoXGG2cs9Po9ZbLFWuO35uFh7BLPhvIqb_D3YzrDdJylr2pQeFE4cowFfGwwjvsZv37wzlzf_TJrSKpAggfGZlnvA2orQavvqoqZJk/s1600-h/NaziDisc010609.jpg" style="color: #cc0000; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414624123115146290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5ONEqXBiyglm6KqZu5oVyDvFFuXLtBjBakQqcI2AoXGG2cs9Po9ZbLFWuO35uFh7BLPhvIqb_D3YzrDdJylr2pQeFE4cowFfGwwjvsZv37wzlzf_TJrSKpAggfGZlnvA2orQavvqoqZJk/s400/NaziDisc010609.jpg" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 290px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Pesawat ini konon diujicobakan pada tahun 1945 dan mampu mencapai ketinggian 12 kilometer hanya dalam tempo 3 menit. Disebut juga bahwa pesawat itu bahkan bisa terbang mencapai kecepatan maksimal hingga 2.000 km/jam, yang artinya lebih cepat dari kecepatan suara.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Klaim ini tentu saja sangat mengejutkan mengingat catatan resmi pesawat pertama yang melampaui kecepatan suara adalah pesawat buatan Amerika yang memecahkan rekor itu tahun 1947.<span style="color: #000066; font-size: 17px;"><span style="font-weight: bold;"><br /><br />Nazi ufo - Kesaksian Viktor Schauberger</span></span></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Tentu saja, banyak peneliti yang meragukan kesaksian Lusar mengingat hampir tidak pernah ada bukti mengenai senjata-senjata rahasia nazi. Kemudian, seorang jurnalis penerbangan bernama Nick Cook menjadi tertarik untuk meneliti masalah ini dan kemudian bepergian untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang disebut-sebut oleh Lusar. Cook akhirnya menemukan satu nama yang mungkin berkaitan dengan keberadaan ufo nazi, yaitu Viktor Schauberger.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Cook mengunjungi cucu Schauberger dan menemukan catatan-catatan desain pesawat yang dimiliki olehnya. Menurut Schauberger, ia mampu membuat sebuah mesin yang memiliki kemampuan untuk "terbang mengikuti alam". Salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Schauberger adalah sebuah pesawat berbentuk piringan yang menggunakan sistem "Mesin pendorong vortex". Teorinya adalah, jika air atau udara berotasi membentuk putaran, yang juga dikenal dengan sebutan "colloidal", maka saat itu akan dihasilkan energi yang cukup untuk mengangkat sebuah objek, termasuk pesawat.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Konon Schauberger berhasil membangun beberapa model pesawat semacam ini. Salah satunya memiliki diameter hingga 15 meter. Bahkan disebut-sebut bahwa satu dari beberapa model pesawat ini benar-benar bisa terbang. Uji cobanya dilakukan pada tanggal 19 Februari 1945 dan berhasil mencapai ketinggian 45.000 kaki hanya dalam tempo 3 menit. Pesawat ini kemudian sering disebut dengan sebutan V-7, yang merupakan kependekan dari Vril-7.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs2HqGO_Rkki03Zvq_6jPUEzEQnrXssfhZOUGute6kP0vGdKei4NWpIDQVq1UJA-HLJQpMzGWVSq103vAbjr3LNp3cPlD3XxXWp5vSs7Q5mFOxEVDeDwvthViXiMbfhLadeSamHvg29GFn/s1600-h/NaziSuacer010609.jpg" style="color: #cc0000; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414623847782977922" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs2HqGO_Rkki03Zvq_6jPUEzEQnrXssfhZOUGute6kP0vGdKei4NWpIDQVq1UJA-HLJQpMzGWVSq103vAbjr3LNp3cPlD3XxXWp5vSs7Q5mFOxEVDeDwvthViXiMbfhLadeSamHvg29GFn/s400/NaziSuacer010609.jpg" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 135px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 305px;" /></a></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Schauberger juga mengakui bahwa salah satu prototype yang didesainnya dibangun dengan menggunakan tenaga kerja paksa dari kamp konsentrasi di Mauhausen. Dalam catatan Schauberger juga disebut bahwa prototype pesawat itu dihancurkan dalam usaha mencegahnya jatuh ke tangan pasukan sekutu.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Setelah perang dunia ke II berakhir, Schauberger pindah ke Amerika Serikat dan bekerja untuk proyek rahasia pemerintah Amerika Serikat. Ia meninggal tahun 1958.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Cook percaya bahwa kisah yang diceritakan oleh Schauberger tidak dibuat-buat. Ia juga menyimpulkan bahwa teknologi nazi itu kemudian diambil oleh pemerintah Amerika dan Sovyet. Bahkan pemerintah Amerika bertindak lebih jauh dengan menjalankan "<span style="font-weight: bold;">Operation Paperclip</span>" dimana ilmuwan-ilmuwan Jerman diselundupkan dengan diam-diam ke Amerika Serikat.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Ilmuwan-ilmuwan ini kemudian bekerja untuk proyek-proyek angkasa Amerika. Salah satunya adalah ilmuwan Jerman yang bernama Wernher Von Braun yang kemudian bekerja untuk NASA. Ia adalah orang yang menciptakan wahana Saturn V yang berhasil mendaratkan Neil Armstrong di bulan.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><span style="color: #000066; font-size: 17px; font-weight: bold;"><br />Nazi ufo - mitos atau fakta</span></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Tentu saja ketika berbicara mengenai pesawat ufo nazi, orang-orang bukannya kagum dengan bentuknya yang bulat. Namun yang dipertanyakan adalah apakah Jerman benar-benar berhasil membuat sebuah pesawat anti gravitasi ? Dan apakah benar Jerman berhasil membuat pesawat yang berhasil mencapai ketinggian 45.000 kaki hanya dalam tempo 3 menit ? Atau apakah Jerman benar-benar berhasil membuat pesawat yang berhasil mencapai kecepatan suara 2 tahun sebelum Amerika ?</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Seorang insinyur aeronautika bernama Roy Fedden percaya bahwa Jerman memiliki teknologi itu. Fedden berkata :</span><br />
<blockquote style="margin-bottom: 1em; margin-left: 20px; margin-right: 20px; margin-top: 1em;">
<span style="font-size: 13px;"><span style="font-style: italic;">"Saya telah melihat desain dan rencana produksi mereka dan menyadari bahwa jika saja mereka bisa memperpanjang perang selama beberapa bulan, maka kita akan melihat konfrontasi udara yang sangat berbeda"</span></span></blockquote>
<span style="font-size: 13px;">Kesaksian ini juga diteguhkan oleh Kapten Edward J Ruppelt dari project blue book :</span><br />
<blockquote style="font-style: italic; margin-bottom: 1em; margin-left: 20px; margin-right: 20px; margin-top: 1em;">
<span style="font-size: 13px;">"Ketika perang dunia II berakhir, Jerman telah memiliki beberapa bentuk pesawat yang radikal dan beberapa pengendali rudal. Mayoritas pesawat itu memang masih dalam masa uji coba, namun pesawat itu adalah satu-satunya pesawat yang dianggap mampu mencapai kemampuan mendekati obyek-obyek yang diamati para pengamat ufo."</span></blockquote>
<span style="font-size: 13px;"><span style="color: #000066;"><span style="color: black;">Mungkin saja Jerman benar-benar berhasil membuat pesawat seperti ini. Pada masa perang dunia II, banyak penampakan objek terbang misterius yang disebut <a href="http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/11/foo-fighters-objek-objek-terbang.html" style="color: #cc0000; text-decoration: none;">foo fighters</a> yang dilaporkan oleh para pilot pesawat tempur. Pada saat itu banyak yang percaya bahwa foo fighters adalah senjata rahasia Jerman.</span></span><span style="color: #000066; font-size: 17px; font-weight: bold;"><br /><br />Avro Canada - proyek ufo yang gagal</span></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Kecurigaan ini kembali berkembang setelah ada usaha dari Amerika dan Kanada untuk membuat pesawat terbang berbentuk piringan setelah perang dunia II berakhir. Pada tahun 1953, sebuah perusahaan penerbangan bernama Avro Canada mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan VZ-9-AV Avrocar, sebuah pesawat jet yang dipercaya mampu mencapai kecepatan 2.400 km/jam.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Namun uji coba pesawat ini mengalami kegagalan terus menerus hingga akhirnya proyek ini dihentikan total pada tahun 1961 setelah menghabiskan dana 10 juta dolar.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Insinyur Georg Klein dari Jerman mengklaim bahwa teknologi pesawat ini adalah hasil karya nazi Jerman.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;"><a href="http://www.ufocasebook.com/2008/saucer7.jpg" style="color: #cc0000; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" src="http://www.ufocasebook.com/2008/saucer7.jpg" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 399px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 320px;" /></a><a href="http://www.ufocasebook.com/2008/saucer6.jpg" style="color: #cc0000; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" src="http://www.ufocasebook.com/2008/saucer6.jpg" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 253px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 324px;" /></a></span><br />
<span style="font-size: 13px;"><span style="color: #000066; font-size: 17px;"><span style="font-weight: bold;">Nazi dan Antartika</span></span></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Sebenarnya legenda ufo nazi bukanlah sesuatu yang luar biasa. Kisah ini menjadi luar biasa ketika seorang penulis bernama Ernst Zundel menulis buku yang berjudul "<a href="http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/11/foo-fighters-objek-objek-terbang.html" style="color: #cc0000; text-decoration: none;">UFOs : Nazi Secret Weapons</a> ?". Dalam buku itu ia menulis bahwa setelah berakhirnya perang dunia II, Hitler berhasil melarikan diri ke<a href="http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/08/lubang-misterius-menyerupai-gua-besar.html" style="color: #cc0000; text-decoration: none;">Antartika dan membuat markas ufo</a> disana. Kisah yang ditulis Zundel sangat erat kaitannya dengan teori Hollow Earth yang dipercaya sebagian orang. Lagipula, nazi pernah mengklaim wilayah New Swabia di Antartika sebagai kepunyaan Jerman dan mengirim ekspedisi ke tempat itu pada tahun 1938.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Kisah Zundel kemudian menjadi sangat populer dan hingga saat ini, banyak yang percaya bahwa <a href="http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/09/tengkorak-yang-dianggap-milik-hitler.html" style="color: #cc0000; text-decoration: none;">Hitler</a> secara diam-diam berada di belakangan kemunculan ufo yang marak setelah perang dunia II. Tapi tentu saja kisah ini tidak memiliki fakta dan bukti sama sekali. Apalagi setelah diketahui bahwa Zundel menjual tiket untuk eksplorasi ke Antartika seharga $9.999 untuk mencari pintu masuk Hollow Earth.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Lalu ada lagi klaim dari Vladimir Terziski, seorang insinyur Bulgaria yang mengatakan bahwa Jerman bersama Italia dan Jepang telah membangun markas bersama di Antartika dan terus mengerjakan proyek rahasia mereka dari sana. Ia juga mengatakan bahwa Jerman telah berhasil mendarat di bulan pada tahun 1942 dan membangun markas rahasia disana.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;"><span style="color: #000066; font-size: 17px; font-weight: bold;">Nazi ufo - antara imajinasi dan kenyataan</span></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Sepertinya manusia punya kebiasaan untuk mengkultuskan para tokoh dunia yang dianggap kharusmatik, dan karena ada penulis-penulis seperti Zundel dan Terziski, maka ingatan kita akan Hitler dipenuhi oleh mitos-mitos yang tidak berdasar.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Namun soal ufo nazi, Saya percaya bahwa nazi bisa saja telah mencapai teknologi seperti itu. Apalagi jika kita membaca sejarah bahwa keberhasilan teknologi angkasa Rusia dan Amerika sangat dibantu oleh para ilmuwan Jerman yang hijrah ke negara itu.</span><br />
<span style="font-size: 13px;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 13px;">Konon, menurut para motivator, mereka yang memiliki ambisi akan dapat mencapai banyak hal, tidak peduli apakah ambisi tersebut didasari oleh niat baik ataupun niat jahat.<a href="http://muhammadfahmi.160.blogspot.com/" target="_blank">muhammadfahmi.160.blogspot.com</a></span></div>
<span style="font-size: 13px;">
</span></div>
</div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-57632720541079227802012-01-21T11:20:00.000-08:002012-01-21T11:37:33.030-08:00<br />
In memoriam : foto orang-orang yang telah berjasa dalam membasmi ras paling menjijikkan di dunia, yaitu bangsa Yahudi.<br />
Merekalah orang-orang yang patut dianggap sebagai pahlawan dunia, bukannya bangsa Amerika, yang notabene adalah kendaraan perang bangsa Yahudi.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMok2nFd9KHSinEbeyfMQrRrz-UFUmSDNWrPKKABFl-7igiMX3m8wcRi7jzBe-PSbNgXjIoIppc5Plg6ySHKhntjX_hIFlyzmby2FJ9oObDAYhcOt-AsSMpTv5xUOKOdlHhXakJoH2qbY/s1600/Adelbert+Schulz+Ritterkreuz.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMok2nFd9KHSinEbeyfMQrRrz-UFUmSDNWrPKKABFl-7igiMX3m8wcRi7jzBe-PSbNgXjIoIppc5Plg6ySHKhntjX_hIFlyzmby2FJ9oObDAYhcOt-AsSMpTv5xUOKOdlHhXakJoH2qbY/s400/Adelbert+Schulz+Ritterkreuz.jpg" /></a><br />
<div>
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5iC4UdW0345q2TO_9jQhA6AMsDR2v18DrdvGg4mYhX35fFkrSacpJvYJ9kptij_SgqFfX5YjiUNszk-TS533LJBcwTXTnYjpEgthV2LUidCqum8x34b54fXwsrirQug72zJNV2U4LdZs/s400/Oberstleutnant+Adelbert+Schulz+just+prior+to+the+battle+of+Kursk+on+21+June+1943.jpg" />
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPE99HsGS9munRSeEx8kE4Ru8pHZC1BKIoDfx0LbL1eTVFJMSgGK1acs2Rpu_IVX3dB3Xq8Le5r4EVwJoaE1DfMLCyTO1Qmd3NlsO_cf2kHvI2JTh-9omxYy78waeWcK8Zzudxj-vo8Y4/s400/Oberstleutnant+Adelbert+Schulz+just+prior+to+the+battle+of+Kursk+on+21+June+1943a.jpg" />
</div>
<div>
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjdiSRqYjmgDyr6CwmRVbp51iE4MvSXxSNCEpZ8cu03ALBk8IRly-N0ogsNBvpxQWltHUbGh-GNNk01uAOzSTzhcIQA_nn_n0BsfVE2_FjKPGj8BDeLa8U-OHnCKk-ospCEou7x2ck93Y/s400/Oberstleutnant+Adelbert+Schulz+just+prior+to+the+battle+of+Kursk+on+21+June+1943b.jpg" />
</div>
<div>
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhETEhud7VHDF52UCvePGVV1SRQfh7dHpzSNRLEfN30-_VmMMUa71FV0HPqxNKTcmyScF64GgDEagCjXIdxl-NeU2mfz0JEgbAxre3xl3RiZSwskElefuYnwtCwUaqCGGb01XjK1JD_R0o/s400/Oberstleutnant+Adelbert+Schulz+just+prior+to+the+battle+of+Kursk+on+21+June+1943c.jpg" />
</div>
<div>
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxrATxivXn_VB6bfqDFxtfv0H3lD93KnJOTmv13vdrgHyaXzV0THp7tWziXG1avlWKdm7LlGolkoKQcuoGbRskiW5XqtSSD0COBQDfMZjitvoW22HknhR8TMC0dO4I_3PXy9MjK7Cy1dA/s400/Oberstleutnant+Adelbert+Schulz+just+prior+to+the+battle+of+Kursk+on+21+June+1943d.jpg" />
</div>
<div>
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjf6JeyDI0wGKG3EhANfmji3xTmIgem6uIvuUusZyhMz_UxnFXArxD3jorBVTbJFgjQgBtsEFqYaxWLAE2bpbGkK62UQkoqcAsRJ4SDtjNq8a9ZUAEWPT42nmj8ASpY9sfCkWoobvXPoo/s400/Oberstleutnant+Adelbert+Schulz+just+prior+to+the+battle+of+Kursk+on+21+June+1943e.jpg" />
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-20347440116305598732012-01-21T10:59:00.000-08:002012-01-21T10:59:26.659-08:00<br />
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Seringkali, tabiat, perilaku dan pendirian seseorang adalah hasil dari pengalaman masa lalunya. Semasa kecil Hitler adalah seorang anak yang tertolak, ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” itu adalah sebuah kutukan kerena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan <a href="http://www.huteri.com/27/jerman-ternyata-pernah-menciptakan-piring-terbang" style="color: #0000dd; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat Juga Jerman Ternyata Pernah Menciptakan Piring Terbang ">Jerman</a>. Ayahnya adalah seorang yang keras <a href="http://www.huteri.com/25/kematian-paling-aneh-dalam-sejarah" style="color: #0000dd; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat Juga Kematian paling aneh dalam sejarah">dalam</a> mendidik anak sedang ibunya baik kepadanya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<img alt=" Dibalik Motivasi Hitler Membantai Kaum Yahudi" border="0" height="320" src="http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/GERhitlerA.JPG" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="Dibalik Motivasi Hitler Membantai Kaum Yahudi" width="218" /></div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Alois Hitler</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Ibunya adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar disayangi oleh Adolf. Ibunya sangat percaya bahwa anaknya adalah seorang jenius, dan selalu menganggap anaknya normal, walaupun sejak kecil sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Umur 18 tahun, Adolf sudah menjadi seorang yatim piatu setelah ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya sudah meninggal terlebih dulu sebelumnya. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan <em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">‘abusement’</em> dari ayahnya ini memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Ada hal yang harus kita pahami bahwa, jangan pernah meremehkan “dendam masa kecil”. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Tidak kalah sadis dengan Hitler, inilah bahayanya sebuah dendam masa kecil, apalagi jika itu dialami oleh seorang<a href="http://www.huteri.com/727/unit-pembantai-yang-di-bentuk-nazi" style="color: #0000dd; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat Juga Unit Pembantai Yang DI Bentuk NAZI">pemimpin</a>!</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Hitler awalnya bercita-cita menjadi seorang seniman dan bukan menjadi tentara atau politikus. Sebagai pecinta seni, maka dia mencoba mendaftar ke sebuah fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak. Penolakan ini memiliki dampak besar bagi dirinya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna, Karl Lueger.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, menginspirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria).</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para “pengkhianat” sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Setelah kalah perang, Jerman porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi ‘Army Commander’ yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Tahun 1919, Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Hitler berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<img alt="hitler1 Dibalik Motivasi Hitler Membantai Kaum Yahudi" height="288" src="http://www.jewishvirtuallibrary.org/images/hitler1.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="Dibalik Motivasi Hitler Membantai Kaum Yahudi" width="400" /></div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Jika Anda pernah melihat film dokumenter tentang Hitler ini, biarpun tidak mengerti bahasanya namun siapapun orang yang melihatnya bisa merasa tergugah dan bersemangat ketika melihat dirinya sedang berpidato.</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Ketika pengikutnya berteriak sambil mengangkat tangan “HAIL HITLER!” benar-benar luar biasa! Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik</div>
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Sumber :<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><a href="http://bagusseven.blogspot.com/2010/08/dibalik-motivasi-hitler-membantai-kaum.html" rel="nofollow" style="color: #0000dd; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" target="_blank">bagusseven.blogspot.com</a></div>
<span style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Read more: <a href="http://www.huteri.com/1839/dibalik-motivasi-hitler-membantai-kaum-yahudi#ixzz1k7Y3Mf00" style="color: #003399; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">http://www.huteri.com/1839/dibalik-motivasi-hitler-membantai-kaum-yahudi#ixzz1k7Y3Mf00</a></span>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-19299801313604903352012-01-21T09:43:00.001-08:002012-01-21T09:43:21.278-08:00<br />
<h2 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 1.8em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 30px; text-align: left; text-decoration: none;">
Sampai Titik Darah Terakhir</h2>
<div class="entry" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 1.2em; line-height: 1.4em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;">
<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_368304_post_1667" style="display: inline-block;">
<div id="pd_rate_368304_post_1667" style="float: left;">
<div id="PDRTJS_368304_post_1667_stars_1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1667_stars_2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1667_stars_3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1667_stars_4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1667_stars_5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
</div>
<span style="float: left;"> </span><div id="rating_info_368304_post_1667" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png); background-origin: initial; background-position: 3px 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; cursor: pointer; float: left; height: 16px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1667_msg" style="float: left; padding-left: 5px;">
2 Votes</div>
<div style="clear: both; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
</div>
<div class="mceTemp">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0004b2.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-1704" height="259" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0004b2.jpg?w=300&h=259" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="IMG_0004b" width="300" /></a>Banyak anggapan bahwa Waffen-SS selalu menerima senjata paling mutakhir. Ada benarnya untuk beberapa kesatuan, namun tidak sepenuhnya. Perlu diingat bahwa industri militer Jerman baru berkembang kembali di pertengahan 1935. Sifat industrinya yang job order, minim basil tambang terlebih minyak bumi dan biji besi membuat basil produksi tidak memadai untuk kebutuhan militer. Bandingkan dengan Inggris (melalui koloni mereka), Amerika dan Rusia (Uni Soviet). Mayoritas divisi Jerman yang terbentuk adalah infanteri, benarbenar pejalan kaki atau naik sepeda, rantai perbekalan dan mobilitas artileri mayoritas di tarik kuda.<span id="more-1667"></span></div>
Sebagai contoh akibat industri yang job order dan minimnya hasil alam, produksi seluruh panzer Jerman (Panzer I, II dan III termasuk tank destroyer Jagdpanther, Hetzer) dari 1935 sampai April 1945, total produksi kisarannya 32.000. Bandingkan dengan Rusia yang kaya basil tambang dan minyak bumi. Produksi untuk satu jenis tank T-34 (tipe 76 A-F dan 85) saja yang mulai diproduksi 1940 sampai selesai PD II Mei 1945, sebanyak 46.000. Belum tank milik Amerika untuk jenis M4 Sherman yang diproduksi selama perang, 55.000 unit.<br />
Tidaklah heran bila Wehrmacht selama perang sangat berhati-hati menyalurkan segala peralatan perangnya kepada unit-unit tempur. Prioritas senjata akan diberikan kepada kesatuan yang dianggap elit dan andalan, baik dari Heer maupun Waffen-SS.<br />
Untuk Waffen-SS classic division seperti <em>Leibstandarte, Das Reich, Totenkopf, Wiking, Hitlerjugend</em> serta lainnya yang dianggap elit, memang diutamakan memperoleh senjata dan peralatan terbaru. Ini mulai dilakukan setelah paruh kedua PD II, pertengahan 1943.<br />
<strong>Elit dan pengorbanan</strong><br />
Kategori elit dan kesatuan andalan, diterima setelah melalui rentang waktu dan pembuktian di medan tempur. Seperti dilakukan saat operasi di Polandia (Fall Weiss). Saat itu kesatuan Waffen-SS yang telah terbentuk justru dipandang sebelah mata oleh Heer dan sengaja disebar di bawah kesatuan Heer dan tidak diberikan tembakan perlindungan artileri.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1705" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0005.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-1705" height="243" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0005.jpg?w=300&h=243" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0005" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
FRONT TIMUR - Sampai Maret 1945, Jerman masih menggelar dua kali serangan besar ke Front Timur. Dan keduanya sangat bertumpu pada Waffen-SS. Pertempuran di Front Timur termasuk bagian yang jarang diketahui publik. Prajurit dari Handschar Division tengah menembakan hotizer GebH 40, salah satu meriam gunung terbaik yang pernah dibuat.</div>
</div>
Setelah suksesnya operasi militer di Prancis (Fall Gelb) Juni 1940 dan Waffen-SS memberikan bukti, Hitler baru setuju membentuk divisi baru Waffen-SS. Desember 1940 terbentuk sebuah divisi kelima yaitu Wiking. Ini adalah kesatuan pertama yang langsung berbentuk divisi dan berisikan sukarelawan asing (freiwilligen) dari berbagai negara dengan perwira-perwira Jerman di awalnya. Mayoritas sukarelawan dari Denmark dan Norwegia, selain berisikan sukarelawan Belanda, Belgia, Swedia, Swiss dan Finlandia. Divisi Wiking sampai akhir perang disegani kawan maupun lawan.<br />
Pembuktian selanjutnya Waff en-SS terjadi pada Operasi Strafe di Yugoslavia awal 1941. Lantas Operasi Marita di Yunani, Mei 1941. Selain aksi kesatuan, keandalan, keberanian dan inisiatif perorangan, personel Waffen-SS makin menonjol. Seperti aksi dan inisiatif perorangan<br />dari perwira muda yang dilakukan Fritz Klingenberg, Max Wiinsche, Kurt Meyer. Hal ini merupakan bukti bahwa program pendidikan, pelatihan dan pembentukan karakter di SS-Junkerschulen berhasil.<br />
Ketangguhan dan keandalan divisi Waffen-SS makin terlihat saat Operasi Barbarossa. Lawan yang dihadapi Jerman jauh lebih kuat dengan perbandingan bisa mencapai 1:10. Dalam perbandingan jumlah tank tempur. Jerman yang menyerang hanya mengerahkan 3.350 panzer, sedangkan Rusia memiliki 23.000 tank di perbatasan yang berhadapan dengan kekuatan Jerman. Selain itu telah hadir di Front Timur medium tank Rusia T-34 yang tidak ada tandingannya di kubu Jerman dan heavy tank Rusia KV1 dan KV2 (kelas heavy tank belum dimiliki Jerman saat Barbarossa).<br />
Namun keandalan blitzkrieg dengan manuver gigitan paruh kakak-tuanya di awal serangan ke Rusia masih teruii. Berbagai kantong kekuatan Rusia terbelah dan terisolasi, tawanan Rusia mencapai 3,3 juta serdadu selama tiga bulan serangan. Memasuki musim dingin 1941, serangan Jerman mandek. Selain faktor kekuatan lawan, faktor lainnya adalah tantangan alam, faktor produksi, bahan bakar dan jalur perbekalan yang makin memaniang.<br />
Panzer pertama kali diberikan OKH pada 1942, ketika beberapa classic Division Waffen-SS di upgraded dari divisi infantri kendaraan bermotor menjadi Panzergranadier Division. Panzer yang di OKH adalah PzKpfw III kaliber 75 mm yang umum dipakai Heer. jelas Panzer III yang dipakai awalnya oleh Waffen-SS tidak bisa ditandingkan dengan T-34, KV1 dan KV2 yang berkaliber 75 mm dengan armor lebih tebal, namun otak yang dipakai bukan otot.<br />
Saat inisiatif serangan Jerman ke Rusia makin tersendat dan akhimya mandek, Waffen-SS dengan doktrin aggresion harus memendam sifat agresifnya dalam menyerang clan menerapkan pertahanan. Terlebih setelah kegagalan Jerman melalui operasi musim panasnya Agustus 1942 yang gagal merebut sumur-sumur minyak Rusia di Kaukasus dan mengurung Moskow melalui Stalingrad. <em>6.Armee</em> (AD ke 6) menyerah Februari 1943 karena terjebak kekuatan lawan yang sepuluh kali lebih besar.<br />
<em>Heeresgruppe Mitte (Army Group Center)</em> di bawah komando<em>Generalfeldmarschall Gunther von Kluge</em> sebagai andalan Wehrmacht di Front Timur terpaksa mundur ratusan kilometer dengan kota Kharkov sebagai pusatnya dan direbut kembali oleh Rusia. Apabila serangan Rusia tidak dihentikan, pasukan Jerman akan terbelah dua dan tidak terselamatkan di front pertempuran yang begitu luas.<br />
Komandan Heeresgruppe Siid (Army Group South) yaitu Generalfeldmarschall Eric von Manstein, melihat adanya peluang menghentikan serangan sekaligus memasang perangkap. Manstein untuk urusan ini lebih percaya pada kemampuan Waffen-SS daripada Heer lainnya walaupun elit. Manstein memerintahkan Josef Dietrich memimpin serangan balik dengan empat divisi Waffen-SS yang ada. Hasilnya pada 15 Maret 1943, divisi-divisi Waffen-SS merebut kembali Kharkov dan mematahkan seluruh serangan air bah Rusia.<br />
Dengan keberhasilan ini, Manstein bersama Himmler dan Guderian yang saat itu menjabat sebagai Generalinspekteur der Panzertruppen, membujuk Hitler untuk membentuk lebih banyak divisi Waffen-SS dan upgraded divisi yang ada dari <em>SS-Panzergrenadier Division</em> menjadi <em>SS-Panzer Division</em>. Yaitu untuk <em>Leibstandarte, Das Reichs, Totenkopf dan Wiking</em>.<br />
Format Panzer Division dari Waffen-SS idisebutkan disini setelah munculnya Panther di medan tempur pertengahan 1943) adalah sama dengan Heer. Setiap divisi panzer memiliki satu resimen panzer terdiri dari dua batalion. Satu batalion diperkuat Panzerkampfwagen IV (Mark IV) dan satu batalion dengan <em>Panzerkampfwagen V (Panther)</em>. Ini ketetapan tertulis saja.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1708" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_00062.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-1708" height="234" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_00062.jpg?w=300&h=234" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0006" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
Rombongan Waffen-SS diatas tank yang membawa senapan Kar 98k dengan pelontar granat Schiessbecker.</div>
</div>
Karena faktor produksi Jerman sendiri, mayoritas batalion panzer didukung Mark IV yang lebih murah ongkos produksinya. Sedangkan di Heer terdapat dua panzer division. Elitnya adalah Grobdeutschland dan Clausewitz. Di dalam resimen panzernya terdapat tiga batalion panzer dengan dua batalion terisi Panther.<br />
Walaupun senang dengan perkembangan yang ada, Hitler tetap waspada untuk tidak menimbulkan friksi tajam antara SS dan Wehrmacht. Fuhrer tetap mempertahankan jumlah kesatuan Waffen-SS tidak sampai melebihi 10 persen dari total keseluruhan AD Jerman.<br />
Buktinya dapat dilihat Maret 1943. Hitler menyetujui terbentuknya divisi panzer Hitlerjugend dan divisi pasukan gunung ketiga (Gebirgs Division) yaitu Handschar (Hanjar = pedang) dengan nomor urut masing-masing 12 dan 13 dari 38 kesatuan dengan format divisi yang terbentuk sampai PD II selesai.<br />
Paruh kedua PD II, setelah mendaratnya sekutu di Normandia dan Rusia melakukan serangan air bah dengan kekuatan tidak ada tandingannya pada 22 Juni 1944, Jerman telah benar-benar dalam posisi bertahan. Kesatuan Waffen-SS bertarung di segala front, dirotasi dan sebagai palang pintu utama saat kesatuan Heer lainnya sedang mundur atau sebagai ujung tombak bila melakukan serangan balik.<br />
Seluruh division (kecuali satu divisi) dan kesatuan Waffen-SS yang terbentuk, pernah merasakan dahsyatnya pertempuran di Front Timur. Front Timur adalah sebenarbenarnya pertempuran selama PD II. Dari 360 divisi Jerman dan sekutunya (termasuk Waffen-SS) yang pernah terbentuk, 65 persen kekuatannya terserap di Front Timur. Medan pertempuran terbentang dari barattimur (Berlin-Moskow) sepanjanglebih dani 1.600 km dan utara-selatan (Leningrad-Laut Hitam/Kaukasus) sepanjang lebih dari 2.000 km.<br />
Sedangkan penggambaran Hollywood movies atau literatur barat yang bercerita dari satu sisi, lebih memperlihatkan dahsyat dan pentingnya Front Barat dan sedikit penggambaran sesungguhnva yang terjadi di Front Timur. Serangan Jerman terakhir di Front Barat yang dimulai 16 Desember 1944. <em>Wacht Am Rhein</em> atau dikenal <em>Battle of the Bulge</em>. Operasi ini selalu tergambar sebagai serangan terakhir Jerman yang dahsyat. Padahal Jerman hanya menyerang dengan kekuatan terseok-seok 400.000 serdadu dan 800 panzer. Bandingkan dengan <em>Operasi Fall Weiss</em> September 1939. Kekuatan menyerangnya terdiri dari 1,5 juta serdadu dan 2.800 panzer. Sedangkan sekutu di sektor <em>Ardennes</em>menempatkan 700.000 serdadu dengan sekitar 6.000 tank.<br />
Februari dan Maret 1945, Jerman melakukan dua kali operasi serangan. Ujung tombak serangan kembali bertumpu pada Waffen-SS yaitu Suwind dan Fruhlingserwachasen dengan kekuatan jauh lebih besar dari Battle of the Bulge. Lawan juga memiliki kekuatan lebih besar. Namun kenyataan sejarah ini jarang diketahui publik.</div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-63642772482438454252012-01-21T09:34:00.001-08:002012-01-21T09:34:37.357-08:00<br />
<h2 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 1.8em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 30px; text-align: left; text-decoration: none;">
Pasukan Komando Rahasia, Brandenburg</h2>
<div class="entry" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 1.2em; line-height: 1.4em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;">
<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_368304_post_1674" style="display: inline-block;">
<div id="pd_rate_368304_post_1674" style="float: left;">
<div id="PDRTJS_368304_post_1674_stars_1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1674_stars_2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1674_stars_3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1674_stars_4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1674_stars_5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
</div>
<span style="float: left;"> </span><div id="rating_info_368304_post_1674" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png); background-origin: initial; background-position: 3px 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; cursor: pointer; float: left; height: 16px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_1674_msg" style="float: left; padding-left: 5px;">
Rate This</div>
<div style="clear: both; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1678" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 277px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_00074.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-1678" height="300" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_00074.jpg?w=267&h=300" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0007" width="267" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
FIRST BRANDENBURGER - Brandenburg bertempur di banyak medan dengan misi mulai dari sabotase malam hari. Di Afrika Utara, mereka mejalankan tugas pengintaian jarak jauh.</div>
</div>
Jika kita sekarang mengenal apa yang disebut pasukan khusus atau pasukan komando, hal ini tidaklah terlepas dari apa yang dulu dikenal sebagai resimen rahasia Brandenburg Jerman. Pasukan inilah yang dianggap sebagai cikal bakal pasukan khusus zaman sekarang. Satuan Brandenburg merupakan basil gagasan cemerlang Laksamana Walter Wilhelm Canaris (1887-1945), pemimpin dinas rahasia militer Jerman atau <em>Abwehr</em>.<br />
Sebelum perang pecah, laksamana yang sebetulnya anti-Nazi ini telah merasakan perlunya pembentukan pasukan komando rahasia, yang mampu melakukan penetrasi sampai jauh di belakang garis musuh.<span id="more-1674"></span><br />
Tugasnya terutama melakukan sabotase dan membukakan pintu bagi kelancaran serangan pasukan induk Jerman. “Pasukan ini harus terdiri dari orang-orang pemberani, keras, tak kenal ampun. Mereka harus mampu mengendap tersembunyi dalam jangka waktu lama, mandiri dalam segala hal, dan dalam kelompok-kelompok kecil mampu secara efisien menyelesaikan tugas-tugas yang tidak mungkin dilakukan satuan lebih besar,” demikian Laksamana Canaris merumuskan pasukan komando bentukannya.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2203" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_00081.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2203" height="385" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_00081.jpg?w=450&h=385" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0008" width="450" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
FIRST BRANDENBURGER - Brandenburg bertempur di banyak medan dengan misi mulai dari sabotase malam hingga dari : di Arika Utara, Mereka menjalankan tugas pengintaian jarak jauh. Laksamana Canaris (Insert)</div>
</div>
Para anggota resimen komando memperoleh julukan Brandenburger, karena tempat pembentukan dan latihan pertama mereka semula tidaklah jauh dari Gerbang Brandenburg di Berlin. Pimpinan awal resimen adalah Kapten Theodor von Hippel, yang berpengalaman dalam perang gerilya di Afrika Timur yang merupakan koloni Jerman sebelum PD I. Dialah yang mengusulkan agar satuan rahasia ini dikirim diam-diam ke Cekoslowakia ketika timbul krisis 1938, untuk membantu penduduk Jerman di wilayah Sudeten memberontak terhadap pemerintahan Cekoslowakia.<br />
Semula rekrutmen untuk satuan pilihan ini terbatas dari rekomendasi perorangan, balikan mereka yang keturunan Yahudi pun direkrut. Selain memperoleh tempaan fisik dan keterampilan sebagai prajurit komando untuk peperangan modern, mereka juga mendapat berbagai latihan intensif dalam bahasa maupun adat kebiasaan asing. Satuan ini berada langsung di bawah komando Abwehr, mengingat penguasaan intelijennya mampu mengarahkan pasukannya ke sasaran-sasaran kunci di wilayah musuh. Karena tugas khususnya itu, pembentukan maupun keberadaan satuan komando ini pun semula amat dirahasiakan.<br />
Operasi militer pertama satuan komando ini adalah sewaktu invasi Jerman Nazi terhadap Polandia, September 1939. Sebelum pasukan Jerman menembaki dan melintasi perbatasan Polandia, satuan Brandenburger telah disusupkan masuk ke wilayah Polandia, untuk mengintai dan merebut sasaran-sasaran taktis seperti iembatan dan persimpangan strategis, sehingga serbuan pasukan induk tidak mengalami hambatan yang berarti.<br />Operasi komando pertama.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2205" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0009.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2205" height="268" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0009.jpg?w=450&h=268" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0009" width="450" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
AFRIKA UTARA - Operation Axis untuk mengusai posisi tumpuan di Italia. Kompi Pertama Brandenburger bertugas menjaga wilayah pantai dengan basis di Piraeus. Special Unit 287 dan 288 dibentuk dari 11th Brandenburg Company. Mereka mulai operasi di Afrika Utara pada 1941, walau Erwin Rommel tidak mengizinkan pasukan khusus ini.</div>
</div>
Sumbangan pasukan komando Brandenburg lebih kelihatan tatkala Hitler mengalihkan s as aran serbuannya ke barat, dengan menginvasi Belgia, Belanda dan Prancis pada musim semi 1940. Tanggal 8 Mei 1940, satuan komando ini dengan mengenakan seragam tentara Belanda menyusup ke wilayah Belanda untuk merebut jembatan Sungai Meuse (Belanda: Maas) di Gennep. Jembatan ini sangat strategis bagi pengaliran pasukan Jerman ke Belanda. Satuan kecil pimpinan Letnan Wilhelm Walther ini melakukan aksinya pukul 02.00, bertepatan dengan gerakan pasukan induk Jerman ke perbatasan. Ia bersama beberapa anak buahnya menyaru sebagai polisi militer Belanda yang mengawal sejumlah tawanan Jerman.<br />
Dengan cara itu kubu pertahanan Belanda di ujung jembatan yang tidak mengira mereka adalah tentara musuh, dengan cepat dapat dilumpuhkan dan direbut dengan korban tiga prajurit komando terluka. Namun uiung jembatan yang lain masih dikuasai pasukan Belanda dan mereka telah mendengar tembak-menembak di ujung yang lain dari iembatannya. Namun Walther dengan anak buahnya yang tetapberseragam polisi militer Belanda, dengan beraninya berlari ke arah pos. Pasukan Belanda yang sudah bersiap, temyata ragu-ragu karena takut tembakan mereka mengenai “polisi militemya” sendiri. Keraguan ini harus dibayar mahal, karena pos direbut dan detonator yang siap meledakkan jembatan dikuasai komando Jerman. Sesaat kemudian iringan pertama tank dan panser Jerman pun menggelinding aman menyeberangi jembatan utuh tersebut.<br />
<strong>Melindungi Ploesti</strong><br />
Ladang minyak serta pusat penyulingan Ploesti di Rumania menjadi tumpuan pasokan bahan bakar Jerman Nazi bagi mesin perangnya. Karena itu dengan segala cara lokasi itu harus dijaga ketat agar tidak disabot atau diserang pasukan musuh. Mengingat Rumania adalah sekutu Jerman, tidaklah nyaman apabila di negeri itu dihadirkan pasukan Jerman secara mencolok, karena dapat menimbulkan rasa tidak senang rakyat Rumania. Karena itu Laksamana Canaris menghubungi dinas intelijen Rumania, Siguranza, untuk mengatur perlindungan terhadap Ploesti serta jalan air S. Donau (Danube) yang vital untuk jalur perhubungan air Austria —Rumania.<br />
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0010.jpg" style="color: #b85b5a; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-2206" height="376" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/07/img_0010.jpg?w=450&h=376" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="IMG_0010" width="450" /></a>Canaris dan kepala dinas rahasia Rumania, Moruzov pada bulan Mei 1941 menyepakati kerjasama. Untuk itu Batalion ke-2 Resimen Brandenburg dipindahkan dari Austria ke Rumania. Sesuai sifat kerahasiaannya, para prajurit komando disamarkan sebagai pekerja sumur minyak, pekerja pabrik penyulingan, petani bahkan sebagai kelompokpemuda dan atlet. Mereka tinggal di lingkungan masyarakat setempat, baik di kota Ploesti maupun di sekitarnya. Mereka mampu melakukan penyamaran dengan baik karena telah terlatih untuk tugas semacam itu.<br />
Selama melaksanakan tugasnya, prajurit Brandenburger antara lain berhasil menggagalkan usaha Inggris untuk merusak pintu-pintu air terpenting di S. Donau. Mereka juga mencegah pasukan komando Inggris, Special Air Service (SAS) yang bermaksud menghancurkan jembatan vital sungai tersebut di dekat Cernavoda, Rumania, yang menghubungkan ibukota Bukarest dengan Laut Hitam.<br />
Selain di Rumania, pasukan komando Brandenburg juga ditugaskan di tempattempat lain di Front Timur, yaitu setelah Hitler memutuskan menyerbu Soviet Rusia dengan Operasi Barbarossa. Bahkan sebelum serbuan itu dilancarkan pertengahan 1941, dinas rahasia Jerman merekrut orang Ukrainia untuk dimasukkan dan dilatih dalam Resimen Brandenburg. Mereka disusupkan kembali ke Ukrainia untuk membantu invasi Jerman, dan mereka berhasil merebut jembatan penting dan stasiun radio Soviet. Karena semangat nasionalisme yang tinggi, mereka pun terdorong untuk segera memproklamirkan Ukrainia yang bebas dan merdeka dari Uni Soviet. Akibatnya Jerman merasa bahwa pasukan komando Ukrainia loyalitasnya kepada Jerman pun meragukan, sehingga akhir 1941 pasukan ini dibubarkan.<br />
<strong>Tanpa pertumpahan darah</strong><br />
Salah satu prestasi Resimen Brandenburg yang luar biasa di Front Timur terjadi di Rusia bagian selatan, yaitu upaya merebut ladang-ladang minyak di Maikop. Sepasukan komando dipimpin Baron Adrian von Folkersam, Agustus 1942 menyusup jauh ke belakang garis Soviet dengan menggunakan truk-truk Tentara Merah dan berseragam pasukan Soviet dan NKVD, Dinas Rahasia Soviet. Di tengah jalan mereka bertemu dengan sejumlah besar pasukan Rusia yang desersi. Folkersam dan anak buahnya yang mahir berbahasa Russia bertindak seolaholah mereka adalah pasukan Soviet, dan meyakinkan para pelarian itu untuk kembali berjuang di pihak Rusia. Mereka pun menurut dan berbalik ke arah Maikop bersama pasukan komando Jerman yang menyamar.<br />
Di Maikop, Folkersan yang menyaru sebagai perwira NKVD menemui koman dan Soviet di Maikop, yang kemudian mengantarnya meninjau pertahanan Soviet di daerah itu. Dengan demikian Folkersan mengetahui kondisi pertahanan musuh, dan is pun segera merencanakan bagaimana merebut Maikop.<br />
Sementara pasukan induk Jerman pada 8 Agustus sudah berada sekitar 20 km dari Maikop. Namun yang dikhawatirkan Jerman adalah perlawanan pihak Rusia di Maikop dan penghancuran obyek vital, termasuk ladang perminyakan. Karena itu Folkersan segera bertindak dengan sasarannya pusat komunikasi Rusia. Serangan dengan granat itu untuk menimbulkan kesan terjadinya serangan artileri. Sesudah itu Folkersan yang masih menyaru sebagai perwira NKVD, memberitahu para perwira Rusia di kota Maikop bahwa pengunduran diri segera dari Maikop telah diperintahkan.<br />Karenapusat komunikasi di Maikop telah rusak oleh serangan komando Brandenburg, pimpinan pasukan Rusia tidak mungkin melakukan kontak keluar untuk mengecek pengunduran diri tadi. Akhimya mereka pun dapat diyakinkan, dan pasukan Soviet yang mempertahankan Maikop dan sekitamya segera ditarik mundur. Esok harinya, pasukan Jerman dengan mudah masuk ke Maikop yang utuh dan meraih kemenangan tanpa pertumpahan darah sama sekali berkat jasa Brandenburger.<br />
<strong>Aksi di utara</strong><br />
Di Front Timur, resimen pasukan komando rahasia Jerman juga beraksi di bagian utara, yaitu untuk mengacaukan Murmanks, kota pelabuhan penting Russia di Laut Barents yang dingin. Jenderal Diet! yang memimpin pasukan Jerman di Front Utara mengalami kesulitan mencapai pelabuhan yang menjadi pintu masuk bantuan dari sekutu (AS) ke Rusia. Akhir 1941, Died memanggil Jenderal Schoerner, seorang Brandenburger, yang kemudian merancang serangan komando untuk menghancurkan pengaliran barang bantuan tersebut dengan merusak jalur-jalur perkeretaapian. Serangan udara berkali-kali telah dilancarkan Jerman terhadap Murmanks dan jalur kereta apinya, namun setiap kali pula orang Rusia dengan cepat memperbaikinya kembali.<br />
Karena itu Jerman mengharap serangan komando akan dapat melumpuhkan lebih lama jalur transportasi tersebut. Tugas ini dibebankan kepada Kompi ke-15 Resimen Brandenburg, yang anggotanya sebagian besar terdiri dari orang Ukrainia, Belorussia dan orang Jerman dari Volga dan Balkan. Mengingat Wilayahnya yang dekat kutub dan bersalju, pasukan ini pun dibantu pasukan ski serta puluhan ekor anjing terlatih untuk daerah kutub. April 1942 pasukan komando ini siap dan diberangkatkan. Karena kurangnya penunjuk jalan yang memadai, ditambah lebatnya hutan dan tidak adanya perahu karet untuk menyeberangi sungai serta danau yang banyak terdapat di kawasan itu, pasukan ini tidak berhasil mencapai sasaran.<br />
Musim panas Juli 1942, dengan penunjuk jalan dari Finlandia, pasukan komando ini berangkat lagi memasuki Semenanjung Karelia. Untuk tidak menimbulkan kecurigaan, pesawat Jerman menghentikan pengintaiannya di daerah yang akan dilalui pasukan komando. Semua tanda-tanda kemiliteran Jerman dan Finlandia dilepas dari seragam. Mendekati Murmanks, mereka memasang peledak di sepanjang rel kereta pada jarak yang cukup berjauhan. Dalam beberapa hari, kereta api Soviet yang memuat barang bantuan dari Murmanks pun berledakan dan terguling satu persatu. Ribuan pasukan dan polisi rahasia Soviet dikerahkan untuk menyelidiki.<br />
Sejumlah penduduk sipil yang tidak tahu apa-apa menjadi sasaran penembakan NKVD. Bahkan para prajurit Soviet sendiri yang baru kembali dari patroli juga menjadi korban. Mereka ini semuanya dicurigai sebagai penyabot rel-rel NKVD tidak mengira satuan komando Jerman dapat sampai ke wilayah tersebut.<br />
Setelah dinilai cukup mengacaukan transportasi musuh dan keadaan makin membahayakan, kompi Brandenburgpun ditarik kembali ke Tugas terakhir Pasukan komando Brandenburg ini juga pernah ditugaskan di Afrika Pimpinan Korps Afrika, Jenderal Rommel memberi mereka kebebasan bertindak namun melarang satuan komando ini mengenakan seragam musuh. Rommel memang dikenal sebagai perwira yang bersikap gentleman dalam berperang. Satuan rahasia ini antara lain pernah berusaha melakukan infiltrasi ke kota Kairo, pusat komando Inggris di Timur Tengah, namun gagal. Mereka juga pernah mengadakan pertemuan dengan para pejuang nasionalis Mesir, termasuk Anwar Sadat (yang kemudian menjadi Presiden Mesir) di kota Asyut di wilayah Mesir.<br />
Tugas Resimen Brandenburg terakhir adalah di wilayah Balkan, ketika pada akhir 1943 pasukan ini diterjunkan dengan payung ke Pulau Kos yang diduduki Inggris. Gugusan pulau-pulau Dodecanese di Laut Tengah yang dikuasai Inggris itu dikhawatirkan akan dijadikan pangkalan bagi serbuan besar Inggris ke wilayah Balkan. Sesudah merebut Kos, pasukan komando diterjunkan lagi ke Pulau Leros yang merupakan pangkalan laut Inggris.<br />Pasukan komando ini berhasil memo-tong pasukan lawan menjadi dua, di selatan dan utara pulau. Upaya Inggris mengusir pasukan komando musuh selalu gagal. Akhirnya sesudah melalui pertempuran sengit, pasukan komando Jerman ini mengakhiri perlawanan musuhnya dengan menawan 3.200 pasukan Inggris dan 5.350 pasukan Italia yang telah memihak Sekutu.<br />
Sukses besar ini merupakan tugas terakhir Brandenburg sebagai resimen pasukan komando yang dirahasiakan. Sejak akhir 1942 komando tertinggi Jerman berangsur ingin mengubah kekuatan dan bentuknya dari resimen komando menjadi divisi pasukan konvensional. Sebagai divisi, Brandenburg dalam peperangan konvensionalnya banyak beraksi di Front Timur dengan sukses sampai kehancurannya ketika Jerman terpukul mundur oleh Rusia.</div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-3140678749282541002012-01-21T09:21:00.001-08:002012-01-21T09:21:58.975-08:00<br />
<h2 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 1.8em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 30px; text-align: left; text-decoration: none;">
Komando Skorzeny Yang Legendaris</h2>
<div class="entry" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 1.2em; line-height: 1.4em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;">
<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_368304_post_2208" style="display: inline-block;">
<div id="pd_rate_368304_post_2208" style="float: left;">
<div id="PDRTJS_368304_post_2208_stars_1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2208_stars_2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2208_stars_3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2208_stars_4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2208_stars_5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
</div>
<span style="float: left;"> </span><div id="rating_info_368304_post_2208" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png); background-origin: initial; background-position: 3px 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; cursor: pointer; float: left; height: 16px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2208_msg" style="float: left; padding-left: 5px;">
1 Votes</div>
<div style="clear: both; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2209" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 204px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/388px-skorzenyotto.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2209" height="300" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/388px-skorzenyotto.jpg?w=194&h=300" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="388px-SkorzenyOtto" width="194" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
SKORZENY - Otto Skorzeny menjadi salah satu perwira yang sangat diandalkan sekaligus dipercaya Hitler. Keberhasilannya menyelamatkan Mussolini mengharumkan namanya. Ketika ditangkap sekutu, Skorzeny sempat menyelamatkan diri dan lari ke Argentina.</div>
</div>
Sebagai pasukan komando rahasia, Resimen Brandenburg yang dibentuk oleh Laksamana Wilhelm Canaris selaku pimpinan Abwehr atau dinas rahasia militer Jerman (Wehrmacht) telah membuktikan keberhasilannya dalam berbagai tugas pada masa awal perang. Sehingga tidak mengherankan apabila keberadaan pasukan istimewa ini menimbulkan keirian, khususnya dari tentara bentukan Hitler, yaitu SS (Schutzstaffel) yang berada di luar organisasi dan struktur tentara reguler Jerman. Pasukan SS yang lebih merupakan pasukan pribadi Hitler ini dipimpin Heinrich Himmler dan merupakan pesaing dari tentara reguler.<br />
Pimpinan SS yang fanatik dan paranoid terhadap segala yang tidak disukainya, memandang dengan penuh kecurigaan terhadap Canaris, Abwehr serta pasukan komando Brandenburg. Canaris yang diketahui tidak menyukai ideologi Nazi, dianggap musuh dan dicurigai akan berkhianat dengan mendukung berbagai kelompok anti-Nazi di Jerman.<span id="more-2208"></span>Sedangkan Abwehr dilihat oleh SS sebagai “sarang pengkhianat”, sementara pasukan komando Brandenburg dikhawatirkan dapat dijadikan “kuda Troya” yang dapat dimanfaatkan kelompok anti-Nazi. Karena itu mereka pun berupaya keras mempengaruhi Hitler agar Brandenburg disisihkan, dan SS menggantikannya dengan membentuk pasukan komandonya sendiri.<br />
Dalam kenyataannya, Resimen Brandenburg yang merupakan cikal bakal pasukan komando modern perlahan-lahan memang diubah format dan fungsinya, yaitu dikembangkan menjadi divisi tempur konvensional yang kemudian banyak bertugas di Front Timur. Dengan demikian kekhasannya sebagai satuan komando hilang sudah. Bagi SS ini berarti pucuk dicinta ulam tiba.<br />
Sebelumnya, dalam usaha menyaingi Abwehr, pimpinan SS membentuk dinas intelijen sendiri yang disebut SD atau Sicherheitdienst dipimpin Reinhard Heydrich yang merumuskan “solusi final” terhadap orang Yahudi. SD dikembangkan menjadi badan keamanan Reich paling utama (RHSA) yang membawahi antara lain Gestapo (Geheimstaatspolizei) yang amat ditakuti.<br />
Sejak awal, dinas rahasia militer SS telah ditugaskan dalam berbagai aksi sabotase dan provokasi di Polandia, untuk dijadikan alasan bagi Hitler menginvasi tetangganya. Termasuk di antaranya dengan sengaja mengeksekusi para tahanan kamp konsentrasi yang disuruh berseragam seperti tentara Polandia, agar Nazi punya bukti seolah-olah pasukan Polandia lah yang memprovokasi sehingga Jerman hams membela diri dan menyerangbalik. Setelah Heidrich terbunuh pada 1942 oleh komando Ceko yang dilatih Inggris, persaingan SS dengan Abwehr bukannya menyurut, tetapi malah semakin tajam karena SS membentuk “pasukan khusus” di bawah RHSA pimpinan Ernst Kaltenbrunner.<br />
<strong>Skorzeny masuk</strong><br />
Sebuah biro untuk mengurusi pasukan khusus ini dibentuk, dan seorang kapten bernama Otto Skorzeny diangkat mengepalai biro. Seperti halnya Hitler, Skorzeny (35) berasal dari Austria. Ia bertubuh tinggi besar, dengan tinggi badan 1,95 m. Ia telah lama bergabung dengan Partai Nazi dan menunjukkan jasanya bagi Nazi, tatkala sesudah Jerman melakukan Anschluss terhadap Austria tahun 1938, Skorzeny ikut menggulung kaum oposisi Austria yang menentang pencaplokan negeri mereka oleh Jerman Nazi. Tatkala perang pecah, Skorzeny yang bergabung dengan Divisi Das Reich bertugas di wilayah Balkan dan Rusia. Ia terkenal sebagai perwira pemberani bahkan tergolong nekat.<br />
Pada Desember 1941, Skorzeny terluka di front pertempuran dan dipindahkan sementara ke Divisi SS Leibstandarte untuk tugas ringan. Pada April 1943 ia menjadi kapten Waffen-SS dan ditugaskan ikut membentuk pasukan komando SS. Sekalipun mendapat rintangan dan tentangan dari Abwehr, SS tetap maju dan Skorzeny memindahkan kegiatannya ke kastil Friedenthal di dekat kota Oranienburg. Di situ ia membentuk Jagdverbande (Grup Pemburu) 502 yang dilatih khusus melakukan operasi sabotase dan subversi.<br />
Pasukan khusus SS ini dikenal dengan sebutan Friedenthal, sesuai nama tempat mereka berlatih. Kapten Skorzeny sejak awal memang terkesan sekali dengan satuan komando Inggris, yang setiap kali sejak 1941 disusupkan ke wilayah Eropa yang diduduki Jerman untuk melancarkan sabotase. Ia mengumpulkan berbagai jenis persenjataan komando Inggris yang berhasil dirampas. Seperti senapan Sten berperedgm, alat peledak dan sebagainya.<br />
Dalam pasukan komando SS, dibentuk pula pasukan payung khusus yang dipimpin langsung oleh Skorzeny. Ia menamakannya Batalyon Payung SS ke-500. Ia juga meniru apa yang telah dilakukan Abwehr, dengan melatih satuan khusus untuk dioperasikan di wilayah tertentu dengan memberi pelatihan bahasa dan tradisi lokal, seragam musuh dan sebagainya. Sehingga ada yang dikenal dengan nama Yon Timur untuk beroperasi di Front Timur, Yon Tenggara di Balkan, Yon Barat dan seterusnya. Untuk melayani angkutan pasukan payung SS, Marsekal Goering menyediakan satu skadron khusus angkatan udara yang disebut Kampfgeschwader (KG) 200.<br />
Adanya pasukan elit SS ini memang menjadi pembicaraan umum. Namun nama Skorzeny dan pasukannya barulah terangkat tinggi setelah ia dipilih Hitler untuk suatu tugas istimewa pada 23 Juli 1943. Sehari sebelumnya, diktator fasis Italia Benito Mussolini dijatuhkan dari kekuasaannya oleh Raja Victor Emmanuel dan ditahan oleh pemerintah baru Italia di tempat yang dirahasiakan. Hitler merasa pemerintahan baru pimpinan Marsekal Badoglio akan mengkhianati Jerman dengan melakukan perdamaian sepihak dengan Sekutu.<br />
Karena itulah ia bermaksud membebaskan Mussolini agar berkuasa kembali di Italia. Untuk itu beberapa perwira pilihan termasuk Skorzeny dipanggil ke markas Hitler di hutan Prussia Timur, yang terkenal dengan sebutan Wolfsschanze (Sarang Serigala). Mereka secara singkat ditanyai satu persatu oleh Fuhrer sendiri, yang dengan cepat menjatuhkan pilihan pada Skorzeny. Ia diperintahkan mencari tahu keberadaan Mussolini dan membebaskannya dari tahanan Italia.<br />
<strong>Pembebasan Mussolini</strong><br />
Kisah pembebasan Mussolini oleh Skorzeny sudah banyak ditulis dan diketahui. Singkatnya, begitu diperintah langsung oleh Hitler, Otto Skorzeny langsung membawa 50 anggota Friedenthal ke Roma. Di sana mereka melakukan tugas intelijen, mencari tempat penahanan Mussolini yang selalu berpindah-pindah demi keamanan. Sementara Jenderal Kurt Student dengan pasukan payungnya dari Luftwaffe diamdiam juga berusaha mencari sasaran yang sama di Italia.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2213" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0001.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2213" height="265" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0001.jpg?w=450&h=265" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0001" width="450" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
MUSSOLINI - Mussolini berfoto bersama para penolongnya setelah diselamatkan. Terlihat di sebelah, pria tinggi besar dan merupakan sosok ideal tentara Jerman Nazi seperti diidam-idamkan Hitler, Otto Skorzeny.</div>
</div>
Akhirnya awal September tercium bahwa Mussolini disembunyikan di Gran Sasso, tempat peristirahatan di sebuah puncak pegunungan di Italia tengah. Student merencanakan mengirim satu batalion pasukan payung untuk operasi pembebasan. Skorzeny yang juga berjasa menemukan tempat disimpannya Mussolini, meminta diikutkan dalam operasi prestisius ini.<br />
Student memperbolehkan Skorzeny dan 18 anak buahnya terlibat dalam operasi yang dipimpin seorang perwira pasukan payung. Tanggal 12 September pesawatpesawat layang pengangkut pasukan diterbangkan dari pangkalan udara dekat Roma. Udara buruk menyebabkan glider pimpinan operasi hilang arah, dan pesawat Skorzeny serta anak buahnyalah yang pertama mendarat di lapangan kecil dekat hotel tempat Mussolini ditahan. Aksi komando segera dilancarkan. Dalam tempo singkat Skorzeny dan anak buahnya berhasil melumpuhkan para pengawal Italia yang menyerah atau kabur.<br />
Sebuah pesawat intai ringan Fieseler Storch lalu dikirim untuk mengangkut pemimpin fasis itu ke Roma. Skorzeny memaksa ikut dalam pesawat yang berkapasitas cuma dua orang termasuk pilot. Dengan pertimbangan teknis dan keamanan, pilot menolak. Namun Skorzeny mengancam dan menyatakan ini perintah dari Hitler sendiri. Dalam situasi yang amat menegangkan mengingat lapangan rumput di Gran Sasso cukup sempit, pesawat kecil yang dijejali tiga orang itu meskipun oleng akhirnya dapat terbang di atas jurangjurang, menuju Roma. Dari Roma, mereka ganti pesawat dan Skorzeny sendiri yang<br />
mengantar Mussolini bertemu dengan Hitler di Munich.<br />Sejak itu nama Skorzeny dan pasukan komandonya terangkat dan dimanfaatkan oleh Goebbels untuk bahan propagandanya. Dunia pun digemparkan dan dibuat kagum oleh aksi komando SS Jerman. Perwira dari Austria ini memperoleh Knight’s Cross dari tangan Hitler sendiri, dan pemimpin Nazi ini pun merasa mendapatkan orang yang siap memberinya “kabarbaik” darilapangan. Sementara itu Jenderal Student dan pasukan payungnya yang juga berjasa dalam operasi tersebut tampak seperti dilupakan, karena Hitler ingin lebih menyanjung pasukan SS bentukannya sendiri.<br />
<strong>Menyergap Tito</strong><br />
Setelah berhasil gemilang membebaskan Mussolini, Hitler kini ingin memanfaatkan Skorzeny untuk membereskan Josip Broz Tito, pemimpin partisan Yugoslavia yang ulet. Perlawanan gerilya Tito selama ini telah mengikat sekitar 700.000 pasukan Jerman di wilayah Balkan, sehingga tidak dapat digunakan di tempat-tempat lain yang memerlukan.<br />Dinas rahasia militer Jerman akhimya mengetahui lokasi markas Tito, yaitu di kota kecil Drvar di wilayah pegunungan Bosnia Barat. Persiapan pengepungan dan penyerangan segera dilakukan. Pasukan Wehrmacht akan mengepung dan pasukan komando Skorzeny dari Batalion Payung SS<br />ke-500 akan didaratkan dengan pesawat layang di sekitar markas Tito. Selanjutnya mereka akan menyerbu gua-gua yang dijadikan markas Tito untuk membunuh atau menangkap para pemimpin gerilya serta penasihat dari Inggris, Rusia dan Amerika.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2214" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0002.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2214" height="208" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0002.jpg?w=450&h=208" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0002" width="450" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
Sebagian tugas Brandenburg adalah menguasai jembatan untuk memberikan jalan bagi Wehrmacht.</div>
</div>
Operasi yang dinamakan Knight’s Move atau Gerakan Kstaria ini dilancarkan pada 24 Mei 1944. Namun kaum partisan Yugoslavia dari mula sudah mencium akan adanya aksi ini dengan melihat persiapan pasukan Jerman di lapangan, sehingga mereka pun ekstra waspada. Kewaspadaan ini membuahkan hasil, karena gelombang pertama kedatangan pasukan komando SS langsung mereka sambut dengan hujan peluru. Akibatnya pasukan komando ini pun tersapu habis. Kesempatan ini dipakai meninggalkan markasnya dengan melorot melalui tali. Dalam waktu singkat ia berhasil diungsikan ke tempat baru yang lebih aman, sementara pasukan payung Skorzeny didaratkan lagi. Pertempuran mati-matian terjadi, namun kaum partisan Yugoslavia setiap kali berhasil menangkis serangan tersebut.<br />
Tatkala bantuan pasukan darat Jerman tiba di tempat tersebut, praktis semua satuan komando SS yang diterjunkan ke tempat itu telah tersapu bersih dengan korban 250 tewas dan 880 lainnya terluka. Karena itu tidak mengherankan apabila Skorzeny enggan bila dikait-kaitkan dengan operasi komandonya yang gagal tersebut.<br />
<strong>Menggulung pemerintah Hongaria</strong><br />
Ketika angin peperangan mulai berbalik arah dengan terpukulnya Jerman di Front Timur dan terusir dari Rumania dan Bulgaria pada Agustus 1944, Hitler pun was-was akan kemungkinan sekutunya, Hungaria, akan membelot dan berpihak ke musuh. Firasat Hitler memang terbukti benar karena pemimpin Hungaria, Laksamana Miklos Horthy diam-diam telah membuka kontak dengan sekutu. Skorzeny kemudian dikirim ke Budapest untuk operasi intelijen dan berhasil memasuki lingkungan dalam pemerintahan Horthy. Ketika pasukan Jerman di Budapest ditarik menghadapi Tentara Merah dalam bulan Oktober, diperkirakan Horthy akan bertindak karena ada kevakuman kekuatan Jerman.<br />
Skorzeny mendahului bergerak. Ia memancing putra Horthy ke dalam jebakan, menangkapnya dan menjadikannya sandera agar ayahnya tetap loyal kepada Jerman. Pimpinan militer Jerman kemudian memutuskan untuk menggulingkan Horthy dan menugaskan jenderal SS, Erich von dem Bach-Zelewski sebagai pelaksananya. Jenderal ini barn saja memadamkan pemberontakan di Warsawa dengan kejam<br />
dan di Budapest pun ia bermaksud memberi pelajaran terhadap orang Hungaria. Untuk itu ia akan mengerahkan pasukan SS menyerbu Budapest, serta menghancurkan Bent eng Burgberg dengan mortir raksasa Karl berkaliber 650 mm yang dipasang di atas kereta api khusus. Namun Skorzeny berhasil meyakinkan jenderal SS itu bahwa cara lain yang lebih halus dapat diterapkan, tidak perlu dengan hancur-hancuran.<br />
Tanggal 15 Oktobef Laksamana Horthy mengumumkan niatnya untuk bernegosiasi dengan Soviet, guna menyelamatkan Hungaria agar tidak menjadi kancah peperangan. Sore hari itu juga, Jerman memulai Operasi Panzerfaust. Sementara elemen Divisi Kavaleri SS bergerak mengepung Burgberg, Skorzeny bersama pasukan komandonya dari Yon Payung SS ke-500 ditambah empat tank berat Tiger II bersiap menyerbu pusat pemeintahan Horthy. Esok paginya iringan pasukan Skorzeny bergerak menuju Burgberg, dan tank-tanknya dengan mudah menggilas barikade yang dipasang tentara Hungaria. Selanjutnya Skorzeny dan anak buahnya dengan tangkas melumpuhkan pasukan Hungaria di sekitar perbentengan tersebut.<br />
Tembak-menembak sengit terjadi di Kementerian Peperangan, dengan beberapa korban tewas di kedua pihak. Tetapi akhirnya PM Miklos Horthy tertangkap, dan pemerintahannya digantikan pemerintahan boneka bentukan Jerman yang akan loyal kepada Berlin. Skorzeny sendiri yang mengawal Horthy ke tempat pengasingannya di Bavaria, Jerman selatan.<br />
<strong>Ke garis belakang Amerika</strong><br />
Nama Skorzeny telah melegenda, baik di Jerman maupun di kalangan pihak musuh. Hal ini terutama karena kepandaian propaganda Nazi, yang mengeksploitir dan membesar-besarkannya. Hitler sendiri sampai menyebutkannya sebagai “orang yang paling berbahaya di Eropa.” Karena itu ketika menjelang akhir 1944 Jerman mengalami kekalahan di Normandia dan sekutu bergerak menuju perbatasan Jerman, Hitler bermaksud melancarkan serangan balik yang menentukan. Ia begitu yakin bahwa serangan ini akan menghancurkan sekutu dan mengusir mereka ke laut lagi, sehingga Jerman dapat memusatkan kekuatannya untuk menahan tekanan Tentara Merah di timur.<br />
Serangan balik yang hams memiliki unsurpengejutan ini akan dilancarkan mulai di hutan Ardennes di Belgia. Sebelum para perwira senior Jerman lainnya diberitahu Hitler mengenai rencananya itu, Skorzeny telah dipanggil lebih dulu dan memperoleh tugas memperlancar operasi besar tersebut. Pasukan komando SS dalam jumlah cukup besar harus mampu menyusup ke garis belakang Amerika, guna menguasai jembatan, depo bahan bakar dan tempat strategis lainnya. Intinya untuk membukakan pintu bagi kedatangan pasukan panzer Jerman. Selain itu juga untuk membuat kekacauan di antara pasukan musuh dengan perang urat syaraf, termasuk isu untuk membunuh panglima Sekutu Jenderal Eisenhower.<br />
Skorzeny mengerahkan prajurit yang mampu berbahasa Inggris dengan baik. Dan sekitar 200 yang terdaftar hanya 10 yang benar-benar dapat dikategorikan bisa menyamar menjadi “GI”, tentara Amerika, karena mereka kelahiran AS. Usaha untuk membentuk unit tentara Amerika tiruan tidak begitu berhasil, karena selain kurangnya personel yang memenuhi syarat, juga kendaraan dan persenjataan basil rampasan dari musuh tidak banyak yang dapat ia manfaatkan. Ia hanya diberi dua tank Sherman, 50 jip dan 70 truk eks-Amerika. Karena itu Skorzeny hams mengubah bentuk tank Panther Jerman seolah-olah mirip tank sekutu, yang ia masukkan dalam Brigade Panzer ke-150.<br />
Tatkala serangan besar Jerman mulai dibuka pada 16 Desember, tidak semuanya berjalan mulus sesuai rencana. Pasukan tanknya terjebak dalam kemacetan kendaraan lainnya Sekalipun demikian sejumlah elemen pasukan komandonya berhasil menyusup ke belakang garis Amerika, melakukan sabotase, memindah-mindahkan papan arah lalu lintas, memotong kabel telekom serta memata-matai dan melaporkan gerakan tentara Amerika.<br />
Satuan komando yang mengenakan seragam pasukan Amerika ini berhasil membuat kekacauan yang berlebihan di antara musuhnya, sehingga di kalangan tentara Amerika sendiri timbul sating curiga. Markas besar Eisenhower di dekat Paris langsung dijadikan benteng pertahanan yang superketat karena munculnya pengakuan atau bualan seorang komando Skorzeny yang tertangkap, bahwa ia ditugaskan ke Paris untuk membunuh Eisenhower.<br />
Dalam ofensif terakhimya di Front Barat itu, pasukan Jerman berhasil memukul mundur Amerika di Ardennes, sampai akhirnya mereka tertahan di Bastogne setelah pasukan tank Jenderal Manteuffel kalah cepat mencapai kota itu dibandingkan bala bantuan Amerika. Dalam pertempuran Ardennes, terjadi peristiwa pembunuhan terhadap para tawanan Amerika olehpasukan SS pimpinan Kolonel Jochen Peiper, yang setelah perang dijatuhi hukuman mari namun akhirnya dibebaskan. Nasib lebih buruk dialami para prajurit komando Skorzeny yang tertangkap mengenakan seragam Amerika. Mereka langsung didor di tempat atau diekseksusi setelah diaclili secara kilat.<br />
Ofensif Jerman Nazi akhimya gagal setelah cuaca buruk yang semula membantu mereka berangsur membaik seiak Natal 1944, sehingga pesawat sekutu dapat mengudara kembali untuk ikut menghantam pasukan Jerman. Sisa pasukan komando Skorzeny kemudian bertugas di timur dan berfungsi sebagai satuan infanteri sampai tergilas oleh ofensif Soviet ke Berlin. Otto Skorzeny sendiri luput dari tangan Rusia dan tertawan sekutu. Amerika berusaha mendakwanya sebagai penjahat perang karena menyuruh anak buahnya mengenakan seragam Amerika, namun kemudian dibebaskan dari dakwaan setelah ada perwira Inggris yang bersaksi bahwa komando sekutu pun ada yang bertempur dalam seragam tentara Jerman.<br />
Tahun 1947 Skorzeny berhasil meloloskan din dari kamp tawanan dan lari ke Argentina. Dari sana ia ikut membantu para tokoh Nazi melarikan diri dari Jerman dan memperoleh identitas baru. Berbeda dengan kebanyakan eks-Nazi lainnya, ia tidak pernah menutup dirinya. Ia malah menulis buku memoir dan memberikan wawancara pers, membesar-besarkan peranan dan prestasinya. Skorzeny kemudian menjadi pengusaha semen dan meninggal dunia tahun 1975 di Madrid. </div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-75110819730081213712012-01-21T09:17:00.000-08:002012-01-21T09:17:13.373-08:00<br />
<h2 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 1.8em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 30px; text-align: left; text-decoration: none;">
Operasi Tersembunyi CIA-NAZI</h2>
<div class="entry" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 1.2em; line-height: 1.4em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;">
<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_368304_post_2216" style="display: inline-block;">
<div id="pd_rate_368304_post_2216" style="float: left;">
<div id="PDRTJS_368304_post_2216_stars_1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2216_stars_2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2216_stars_3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2216_stars_4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2216_stars_5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
</div>
<span style="float: left;"> </span><div id="rating_info_368304_post_2216" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png); background-origin: initial; background-position: 3px 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; cursor: pointer; float: left; height: 16px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2216_msg" style="float: left; padding-left: 5px;">
Rate This</div>
<div style="clear: both; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2217" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0003.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2217" height="194" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0003.jpg?w=300&h=194" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0003" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
PERANG DAN BISNIS - Sebenarnya semua demi uang. Buruh Yahudi yang bisa dibayar murah tentu saja jadi alasan. Karma itu holocaust banyak disebut sebagai perkongkolan jahat. Selain itu, mesin-mesin perang Jerman Nazi juga banyak ditopang oleh pasokan dana yang besar dari konglomerat AS.</div>
</div>
Di mana ada peperangan, di situ biasanya ada agenda tersembunyi yang telah diatur “pemain belakang layar”. Sementara prajurit bertempur mati-matian, mereka putar otak menangguk uang di tengah kesusahan orang. Mencuri tambang berharga, menyelundupkan peralatan perang, mencari posisi kunci dari pemerintahan baru, atau bisa saja diam-diam memutar uang di industri kemiliteran lawan.<span id="more-2216"></span><br />
Dalam Kedigdayaan Nazi Lerman, edisi Desember 2005, diutarakan bagaimana pengusaha AS dan Jerman memutar uang membangun bisnis patungan sementara jutaan prajurit kedua negara meregang nyawa di medan pertempuran. Kali ini diketengahkan seputar sepak terjang agenagen khusus CIA dan SS yang di lapangan ternyata berkonspirasi mengamankan bisnis miliaran dollar para pengusaha papan atas kedua negara. Beberapa tahun lalu rahasia ini terbongkar sehingga kontan banyak pihak dikecewakan.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2220" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 237px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0004b.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2220" height="300" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0004b.jpg?w=227&h=300" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0004b" width="227" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
John D. Rockefeller</div>
</div>
Agenda tersembunyi itu terbongkar bertahap, diawali dengan mencuatnya bukti-bukti keterlibatan tak langsung Inggris-AS dalam tragedi holocaust. Di permukaan baik London maupun Washington, begitu menentang tekanan dan pembantaian yang dilakukan tentara Nazi terhadap puluhan ribu kaum minoritas. Namun, di belakang, mereka ternyata tak pemah benar-benar berupaya membebaskan mereka, meski upaya pelarian sudah di depan mata. Diduga, keengganan membebaskan itu karena mereka inilah para pekerja paksa kunci penggerak industri patungan AS-Jerman.<br />
Di Auschwitz, misalnya, pabrik born, kimia dan persenjataan utama Jerman milik IG Farben — yang disokong penuh raja minyak AS, Rockefeller – selama PD II meraup untung besar karena digerakkan oleh ribuan orang Yahudi yang tak perlu diupah. Selain Rockefeller yang masuk dengan bendera Standard Oil, di lingkup industri vital lainnya ditanam pula uang milik General Motors, IBM, Ford, The Chase and National City Bank, ITT dan masih banyak lagi lainnya Jumlah awal uang yang diputar mencapai delapan miliar dollar.<br />
Tak heran jika lalu muncul sindiran sinis, bahwa para prajurit AS yang bertempur mati-matian di Jerman benarbenar menyedihkan. Mereka tak tahu bahwa pesawat yang mengebomi mereka sebenarnya dibuat dari uang orang-orang senegara.” Baik Standard Oil maupun IG Farben sendiri sama-sama kartel di bidang industri strategis. IG Farben memonopoli industri kimia, film dan farmasi di Jerman. Sementara Standard Oil, di AS, merupakan penguasa ladang minyak. Berkat dukungan Rockefeller, IG Farben menyuplai 85 persen kebutuhan amunisi Jerman selama PD II.<br />
Rockefeller dan pengusaha AS lainnya itu diam-diam sudah menanam saham dan membangun usaha patungan di Jerman sejak 1926. Jerman sendiri bagi Rockefeller ibarat “rumah kedua”, karena kakek rnoyangnya, yakni Johann Rockefeller, adalah imigran asal Jerman.<br />
Ditengarai, CIA dan Waffen SS disewa khusus melakukan penjagaan mengingat industri patungan tersebut kian menggurita dan melibatkan banyak orang berpengaruh. Di antaranya adalah Averell Harriman (raja kereta AS), Fritz Thyssen (industrialis, penyokong utama keuangan Nazi), serta<br />bankir AS — George Herbert Walker dan Prescott Bush. Uniknya lagi, di dalam kompleks industri militer ini masuk pula kepentingan Joseph Stalin, pimpinan Rusia yang juga musuh besar Nazi Jerman. Kompleks industri ini agaknya sengaja dilokalisir di Polandia agar terhindar dari campur-tangan Hitler dan para kroninya. (baca: Kedigdayaan Nazi Jerman, edisi Desember 2005)<br />
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0004a.jpg" style="color: #b85b5a; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2221" height="300" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0004a.jpg?w=231&h=300" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="IMG_0004a" width="231" /></a>UU Trading with the Enemy Act yang diterbitkan badan legislatif AS seolah tak bergigi menghadapi praktik gelap Rockefeller. Boleh jadi itu karena Standard Oil memberi imbalan karet sintetis yang amat diperlukan kendaraan perang AS. Kebanyakan petinggi AS juga segan berurusan dengan keluarga Rockefeller karena is menguasai banyak ladang minyak di seantero AS.<br />
Sangat tak mungkin jika Pemerintah AS tak mengetahui atau memberi izin berkaitan dengan ekspor barang-barang tersebut. Sebaliknya, mudah dipahami jika kemudian pemboman yang dilakukan AS tak pernah menjamah Auschwitz. Paling dekat born jatuh 14 mil dari komplek pabrik dan kamp konsentrasi yang ada di sana. Penempatan kompleks vital ini di luar wilayah Lerman ditengarai iuga dimungkinkan atas saran dari peiabat CIA. Dan, merupakan suatu fakta yang konyol ketika bare saja perang usai, CIA langsung berkantor pusat di gedung pencakar langit milik Farben di Frankfurt.<br />
Deretan fakta tersebut kontan menguatkan tuduhan bahwa holocaust tak lebih dari persekongkolan jahat. Orangorang Yahudi itu pun kemudian berkilah. Memasuki dasawarsa 1930-an, mereka seperti diberi angin dalam membangun pabrik bir, bank, pabrik dan pertokoan. Namun setelah itu mereka dipaksa mendukung proyek Aryanisasi dengan menyerahkan aset-aset mereka untuk ongkos memulai perang.<br />
Mereka lalu dijadikan sapi perahan. Sekitar sepuluh juta orang dieksploitir di pabrik-pabrik sebagaibudak danburuh kerja paksa. Mereka yang sudah tak mampu lagi bekerja akan segera digiring ke kamp-kamp eksperimen sebagai final solution. Enam juta orang Yahudi dan warga minoritas lain dilaporkan mati dalam proyek penyiksaan yang dipimpin Reinhard Heydrich.<br />
<strong>Persekongkolan pascaperang</strong><br />
Ketika perang baru saja pecah, tak sedikit warga Yahudi sudah mengetahui prahara apa yang bakal menimpa. Mereka kemudian berupaya menyewa kapal laut dan melarikan diri ke Palestina. Upaya pelarian ini ironisnya digagalkan oleh tentara Inggris dan AS.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2222" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0005z.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2222" height="172" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0005z.jpg?w=450&h=172" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG_0005z" width="450" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
SUASANA KAMP - Laki-laki dan perempuan Yahudi dipekerjakan untuk menjalankan roda industri di Jerman. Suasana di kamp konsentrasi yang berhasil dibebaskan tentara sekutu.</div>
</div>
William R. Perl, mantan aktivis yang kemudian direkrut menjadi perwira intelijen AD AS, ingat betul bagaimana kapal perang Inggris, HMS Lorna menembaki kapal penumpang Tiger Hill hingga terbakar dan tenggelam begitu mendekati tanah Palestina. Limabelas ribu imigran Yahudi yang terperangkap di dalamnya menjadi tumbal pelarian sementara kapal-kapal lain dengan terpaksa kembali ke Jerman. Tembakan juga dilancarkan dari intelijen Inggris Mi-6 ke arah kapal “The Struma”.<br />
Untuk apa mereka mengusir balik para pengungsi itu jika tak ada maksud tertentu? Pertanyaan ini sama sinisnya dengan pernyataan yang kemudian mengemuka. Yakni, bahwa korban pertama tentara Inggris semasa PD II sebenamya bukanlah orang Jerman, melainkan justru para imigran Yahudi tak bersenjata.<br />
Persekongkolan CIA dengan pasukan rahasia Jerman yang sulit dipercaya masih dijalin hingga perang usai. Sudah bukan rahasia lagi bahwa begitu Jerman menyerah, pemerintah AS dan Rusia segera mengirim tim khusus untuk memburu ilmuwan Jerman yang terkenal pintar berikut senjata dan temuan rahasia yang telah mereka buat. Masing-masing berusahamembawa pulang sebanyak-banyaknya, dan masing-masing tentu saja melibatkan satuan intelijen dan pasukan elit.<br />
Intelijen Nazi sendiri lebih berpihak ke AS ketimbang Rusia. Hal ini ditandai dengan kasak-kusuk Jenderal Reinhard Gehlen, pimpinan intelijen Nazi. Alih-alih agar reputasi kejahatannya selama di SS lobos dari perangkap Pengadilan Nuremberg, ia buru-buru meugontak Direktur CIA Allen Dulles dan mengajukan tawaran. Ia siap menyerahkan ratusan cendekiawan kunci Jerman asalkan CIA mau menghapus track record intelijen Nazi dan mau menerimanya sebagai bagian dari CIA. Jika tawaran ini ditolak ia sudah siap berafiliasi dengan KGB dan menyerahkan seluruh aset berharga itu ke tangan Rusia.<br />
Menghadapi tawaran tersebut, Dulles tak berkutik. Ia pun “menyerah” dan mau menutup seluruh kisah kejahatan intelijen Nazi, bahkan kalau perlu CIA akan menulis ulang sejarah masa lalu unit ini. Dulles menjamin seluruh rahasia unit ini aman ditangannya dan unit Gehlen bisa langsung menginduk di bawah naungan CIA. Sikap terbuka ini kontan “dibayar” dengan 760 cendekiawan Jerman Nazi yang langsung dikirimbertahap ke AS hingga 1955 memperkuat komunitas ilmuwan di negeri ini.<br />
Presiden Harry S. Truman sadar betul, paket cendekiawan ini dapat menjadi sasaran celaan kaum oposan karena melapangkan hak keimigrasian bagi tokoh Nazi amat dilarang UU. Untuk itu ia memberanikan diri memberi hak khusus kepada CIA untuk mengeksekusi proyek ini dalam operasi khusus berkode Paperclip. Dalam operasi ini, mereka masuk ke AS melalui gerbang khusus yang diawasi Agen Obyek Intelijen Gabungan Departemen Peperangan.<br />
Diantara yang lolos seleksi ada nama-nama seperti Arthur Rudolph dan Wernher von Braun. Rudolph tak lain adalah direktur operasi pabrik Mittlewerk di kompleks kamp konsentrasi Dora-Nordhausen. Ia dianggap bertanggung-jawab terhadap penyiksaan 20.000 pekerja paksa. Catatan awal menunjukkan, Rudolph 100 persen Nazi, berbahaya dan mengancam. Namun, catatan terbaru CIA menyatakan: tak ada satu pun dalam jejak kehidupannya tersangkut kriminal atau kegiatan Nazi. Di AS, Rudolph dan Braun mengembangkan roket Saturn 5 yang berhasil mengantar modul Apollo ke bulan.<br />
Selain mereka juga ada <strong><em>Kurt Blome, pembuat vaksin; Walter Schreiber, dokter psikopat di kamp konsentrasi; Klaus Barbie, SS penjagal ribuan warga Prancis; Heinrich Rupp</em></strong>, agen SS yang kemudian menjadi tokoh belakang layar kasus Iran-Kontra; <em><strong>Licio Gelli</strong></em>, agen rahasia Italia pendukung fanatik Nazi yang kemudian atas persetujuan AS jadi penyuplai rudal Exocet ke Argentina.<br />
Di antara sekian banyak tokoh. Celli dinilai sebagai tokoh paling berharga bagi CIA karena punya pengaruh lugs. Selain punya hubungan dekat dengan George H. Bush, Paus Paulus VI dan Juan Peron (Argentina), ia juga menjalin kedekatan dengan pimpinan Libya Muammar Khadafy dan menjadi agen ganda CIA-KGB. Gall juga ikut mendirikan Brigade Merah di Italia. (US National Archieve, www.nara.gov)<br />
<em><strong>Operasi Paperclip</strong></em> akhirnya dihentikan pada 1957 menyusul protes keras yang dilancarkan pemerintah Jerman Barat. Pemerintah Jerman Barat jengah terhadap ekploitasi yang dikerjakan CIA terhadap orang-orang Jerman. Terlebih karena sebagai pendiri kantor intelijen Bundesnarichtensdient (BND), Gehlen menjadi sulit memihak kepada negaranya. Namun, di luar proyek ini, orang-orang ini toh tak pernah bisa seratus persen melepas kebiasaan buruknya. Mereka masih suka bermain di belakang layar dan tetap saja suka menyiksa orang. </div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-79667958469846140932012-01-21T09:13:00.000-08:002012-01-21T09:13:08.753-08:00<br />
<h2 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 1.8em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 30px; text-align: left; text-decoration: none;">
Fallschirmjager, Elite Line Infrantry</h2>
<div class="entry" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 1.2em; line-height: 1.4em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;">
<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_368304_post_2234" style="display: inline-block;">
<div id="pd_rate_368304_post_2234" style="float: left;">
<div id="PDRTJS_368304_post_2234_stars_1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2234_stars_2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2234_stars_3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2234_stars_4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2234_stars_5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
</div>
<span style="float: left;"> </span><div id="rating_info_368304_post_2234" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png); background-origin: initial; background-position: 3px 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; cursor: pointer; float: left; height: 16px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2234_msg" style="float: left; padding-left: 5px;">
Rate This</div>
<div style="clear: both; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2235" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img1.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2235" height="108" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img1.jpg?w=300&h=108" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="IMG" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
Pasukan Fallschirmjager</div>
</div>
Dengan dikeluarkannya Treaty of Versailles pada tanggal 7 Mei 1919, Jerman dilarang memiliki AU dan hanya diperbolehkan memiliki 100.000 tentara (Reichswehr, pertahanan negara). Meskipun ada larangan, di akhir 1920-an Jerman diam-diam bekerja sama dengan Rusia. Mereka membuat area uji coba dan pelatihan yang terletak di dalam perbatasan Rusia di Lupesk.<span id="more-2234"></span><br />
Di waktu yang sama, olahraga gliding lagi ngetrend di Jerman. Karena sekadar kegiatan olahraga, gliding betul-betul dilegalkan. Namun kenyataannya, cikal bakal Luftwaffe (AU) ilegal lahir dari olahraga ini. Dari asosiasi gliding muncul rencana Luftwaffe masa depan. lnilah yang kemudian menyediakan alat untuk AU yang baru.<br />
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/kaskushotthread.jpg" style="color: #b85b5a; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2240" height="175" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/kaskushotthread.jpg?w=300&h=175" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="kaskushotthread" width="300" /></a>Januari 1933 Adolf Hitler diangkat menjadi Kanselir Jerman. Pengangkatan ini disusul penolakan Jerman atas Treaty of Versailles pada Maret 1935. Dikeluarkanlah perintah wajib militer yang berarti mengganti Reichswehr dengan Wehrmacht (Angkatan Bersenjata). Tahun berikutnya (1936), Jerman mengirim pasukan untuk mengambil kembali Rheinland. Peristiwa ini menjadi peluang bagi Herman Goring untuk mengembangkan Luftwaffe (Angkatan Udara) termasuk Fallschirmjager.<br />
Pada 11 Mei 1936, Major Bruno Oswald Brauer melakukan penerjunan dari sayap pesawat olahraga Klemm KL25. Brauer menjadi Fallschirmjager pertama yang mendapatkan Fallschirmschutzenschein (parachuting licence).<br />
Selama PD H, Luftwaffe melahirkan berbagai unit Fallschirmjager. Berawal dari kumpulan kecil batalion Fallschirmjager di awal perang. Luftwaffe kemudian membentuk unit seukuran divisi yang merupakan tiga rejimen Fallschirmjager. Divisi ini dilengkapi senjata pendukung dan aset udara yang dikenal sebagai 7th Air Division.<br />
Target setiap unit Fallschirmjager adalah melakukan lima hari penerjunan dan sekali di malam hari menggunakan parasut RZ1. Menggunakan pesawat Jinker Ju-52 dengan ketinggian terjun sekitar 120 m. Sementara latihannya terdiri dari dua kali terjun tunggal dan empat kali dalam rangkaian.<br />
Demonstrasi teriun payung untuk pertama kali dilakukan di hadapan publik pada 4 Oktober 1936. Dilakukan di Buckeberg. Sebanyak 36 Fallschirmjager di bawah komando Oberleutnant Kroh, terjun dari tiga pesawat Ju-52.<br />
Berbeda dengan kebanyakan negara seperti Persemakmuran dan AS, Fallschirmjager sebagai unit infanteri merupakan bagian dari AU, bukan AD. Konsepnya pun berbeda dengan pasukan payung Heeres (AD). Konsep Luftwaffe adalah pasukan payung dengan kemampuan komando Beroperasi dalam skala kecil dengan target target strategis. Diterjunkan bukan sebagai line infantry lintas udara yang digunakan untuk bertempur dengan line infantry lawan.<br />
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/fallschirmjager_troops_group.jpg" style="color: #b85b5a; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2239" height="215" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/fallschirmjager_troops_group.jpg?w=300&h=215" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="fallschirmjager_troops_group" width="300" /></a>Ini terlihat dalam operasi seperti di Norwegia/Denmark, benteng Eben Emael, Kanal Corinth, Gran Sasso, Monte Rotondo, pulau Dodecanese dan lainnya. Hanya satu pengecualian, yaitu Opera tie Mercure di pulau Kreta, 20 Mei 1941. Untuk yang pertama dan terakhir dalam skala besar dan sebagian operasinya sebagai line infantry biasa dengan lintas udara.<br />
Selama PD II peralatan yang dimiliki Jerman minim Seperti kurangnya pesawat angkut pasukan payung untuk menunjang operasi skala besar dan bahan bakar yang minim. Hal ini membuat Fallschirmjager kukuh sebagai elite line infantry seperti saat pertempuran di Leningrad, Monte Cassino, Normandy, Ardennes dan pada sektor-sektor operasi darat lainnya. Sampai akhir PD II, Fallschirmjager tumbuh menjadi 11 divisi.<br />
Walaupun terdapat perbedaan konsep antara Luftwaffe dengan Heeres, namun keduanya dipraktikan secara nyata oleh Jerman. Terbukti ampuh bahkan menjadi acuan negara-negara lain termasuk Inggris dan Amerika yang barumengembangkannya di tahun 1941 setelah menyaksikan suksesnya operasi-operasi Fallschirmjager di tahun sebelumnya.</div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-62495639161275384982012-01-21T09:02:00.000-08:002012-01-21T09:02:14.648-08:00<br />
<div class="postrow has_after_content" style="background-color: #fafafa; color: #333333; font-size: 13px; font: normal normal normal 13px/normal Verdana, Arial, Tahoma, Calibri, Geneva, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: auto; overflow-y: auto; padding-bottom: 4em; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 5px;">
<div class="content hasad" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div id="post_message_3040013" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<blockquote class="postcontent restore " style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; word-wrap: break-word;">
Erik Jan Hanussen,adalah salah satu faktor yang dapat membuat NAZI hampir berhasil menguasai dunia .<br /><br />Karena Erik Dapat meramal kan apa yang akan terjadi di masa depan,siapa yang akan di hadapi Hitler,Strategi apa yang akan dipakai musuh Hitler untuk menjatuhkan nya .<br /><br />Sehingga hampir tidak ada musuh Hitler yang dapat menjatuhkan nya !!<br /><br />Siapakah Erik Jan Hanussen ??<br /><br /><img alt="" border="0" src="http://www.eaec.org/images/newsletter/Erik%20Jan%20Hanussen_small.JPG" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; max-width: 800px;" /><br /><br />Dia adalah sosok karismatik tahap waskita dan mentalist yang datang ke perhatian Partai Nazi,Erick menimbulkan daya Jerman pada awal 1930an. Erik Jan Hanussen mungkin telah mendapat kekuatan psikis sejak lahir, namun dia menggunakan ketenaran dan kekuasaan kepercayaan public untuk meningkatkan kekayaan sendiri dan berdiri di corridors kekuasaan politik. Ia bahkan mungkin telah berkontribusi langsung ke awal keberhasilan Nazi Jerman. Tetapi pada akhirnya, salah seorang paling menakjubkan akan mengakibatkan kematiannya.<br /><br />Erik Jan Hanussen adalah itu nama panggilannya. Yang di asuh oleh ayah-nya Hermann Steinschneider,Erick lahir pada tanggal 2 Juni 1889, ayahnya seorang Yahudi yang merupakan aktor dan pengurus dari sinagoga. Hanussen meninggalkan pendidikan sekolah-nya untuk bergabung dengan sirkus, di mana dia mengembangkan keterampilan sebagai pelempar pisau, pemakan api, dan laki-laki kuat.<br /><br />Ia selama Perang Dunia I sebagai seorang prajurit Hanussen mulai menunjukkan kemampuan psikis pertamanya. Pada satu titik,perusahaan telah memotong pasokan air untuk para pasukan, dan pasukan mulai menjadi putus asa. Hanussen,dengan menggunakan tongkat yang ditancapkan ketanah,ia berhasil mengeluarkan air untuk para sahabatnya. Akhirnya dia bisa melakukan transfer untuk pasukan.<br />Berkat kemampuannya dah latar belakang kepribadian-nya yang karismatik .<br /><br />Ketika perang telah selesai, Hanussen dikembangkan lebih lanjut ia bertindak sebagai tahap waskita dan mentalist, kinerja di ruang musik di Jerman dan negara-negara sekitarnya. Suatu hari dia menunjukkan sesuatu yang membawa-nya kepasa banyak perhatian publik,beliau meramalkan dengan rinci tentang pembunuhan lokal - rincian yang hanya diketahui publik ketika kemudian sudah diterbitkan dalam sebuah surat kabar. Ada dugaan bahwa Hanussen mempunyai sekutu di dunia koran atau polisi departemen setempat yang bisa memberikan dia informasi,sehingga dia dapat meramalkan nya. Tetapi pada saat itu, cukup banyak yang terkesan oleh "ramalan-nya".<br /><br /><b>Kemampuannya Sesungguhnya ?</b><br /><br />Hanussen tidak nya tanpa masalah dengan hukum. Namun satu penangkapan dan percobaan yang ia lakukan dapat berbalik sepenuhnya kepada kebaikan dan mengangkat dia ke peringkat sbg bintang. Itu berlangsung di Leitmeritz, Cekoslovakia, dimana ia membela diri terhadap tuntutan mengambil uang di bawah alasan-alasan palsu-nya yang, mengklaim memprediksi masa depan adalah tindakan kriminal. Hanussen membela diri dan mengatakan bahwa prediksi-nya tidak-lah salah sama sekali, bahwa itu adalah kemampuan asli-nya. Dia kemudian mengatur sesuatu untuk membuktikan apa yang ada di kantong dan tas sang hakim dengan akurat .<br /><br />Hakim tidak percaya begitu saja kepada-nya,sang hakim yakin itu hanya sebagai salah satu trik Hanussen dari panggung. Jadi Hanussen menawarkan demonstrasi yang lebih mengesankan. Dia mengatakan kepada sang hakim dipengadilan bahwa sebentar lagi, seorang laki-laki akan merampok di Commercial Bank,lelaki tersebut dapat ditemukan dilantai 2 pada gedung Leitmeritz stasiun kereta api. Uang yang dicuri, dia mengatakan kepada mereka, dia juga mengatakan uang nya berada didalam tas kantor. Polisi bergegas ke stasiun kereta dan menemukan pencuri dan uang, seperti Hanussen prediksikan. Pengadilan tidak memiliki pilihan lain untuk membebaskan Hanussen, dan kejadian ini membuat dia terkenal.<br /><br />Tidak hanya sampai disitu kemapuan-nya Hanussen juga memprediksikan sesuatu yang menakjubkan. Dan ada satu hal penting yang menunjukkan bahwa ia mungkin benar benar memiliki kemampuan asli psikis. Hanussen telah melakukan-nya di La Scala di Berlin. Dia mengatakan akan terjadi kebakaran besar, katanya kepada bankir di khalayak bahwa api itu bermula dari dalam sebuah kamar, karena adanya kabel cacat. Dia menyarankan bankir untuk segera menghubungi pemadam kebakaran di sana secepat mungkin. Kebakaran itu pun bisa dicegah.<br /><b><br />Reputasi Hanussen .</b><br /><br />Pada 1930,Hanussen karena ketenaran dan reputasi sebagai seseorang yang punya kekuatan mystic dia dikontrak oleh sebuah majalah bulanan gaib, Hanussen Majalah, dan dwi-mingguan, Bunte Wochenschau, di mana ia membuat prediksi tentang politik dan keuangan negara. Prediksi dalam satu ruangan, ia mengatakan bahwa salah satu dari tiga terbesar Jerman bersama-saham bank yang menderita akan runtuh. Prediksi yang telah dipenuhi tiga minggu kemudian, ketika Darmstadt & Nasional dipaksa untuk menutup pintu-nya.<br /><br />Pada bulan Juli, 1932 ia memprediksikan di mana ia melihat "sungai darah mengalir di dekat Hamburg." Beberapa hari kemudian, Nazi Storm Troopers berjuang keras dengan Komunis "Muka Merah" fighters di Altona, Hamburg kembar dari kota tetangga. Dikenal sebagai "Minggu berdarah dari Altona," lima jam konfrontasi mengakibatkan kota gutters literally berjalan dengan darah merah.<br /><br />Telah Hanussen hanya ahli membaca di kali, atau dia memiliki informan di tempat tinggi? In any case, dia sekarang dicari oleh orang-orang kaya, pemimpin bisnis, dan selebriti untuk konsultasi pribadi.<br /><br /><b>Hubungan Dengan NAZI .</b><br /><br />Semua ini membawa ke Hanussen perhatian meningkatnya Nazi elit. Walaupun dia seorang Yahudi, ia menjadi teman-teman dengan Karl Ernst, komandan dari Berlin's Storm Troopers, Edmund Heines, maka SA Gruppenführer, dan Count von Helldorf, pemimpin lain dari Brownshirts Berlin. Tidak diragukan lagi, itu dia koneksi ke orang-orang ini - serta yang lainnya Jerman elit dan tokoh masyarakat dengan siapa dia bercampur secara teratur - yang memberikan Hanussen dengan banyak informasi untuk prediksi. Untuk masyarakat umum, namun ketenaran-nya terus meningkatkan reputasi sebagai nya luar biasa psikis.<br /><br />Tidak jelas berapa banyak yang benar-benar telah mempengaruhi Hanussen pada keberhasilan Partai Nazi di Jerman dan pada kebangkitan Adolf Hitler, tetapi mungkin telah signifikan.<br /><br />Beberapa sumber mengatakan bahwa ia Hanussen yang direkomendasikan bahwa Nazis mengadopsi tanda Nazi sebagai simbol. Seorang "simbol India luck", dia mengatakan kepada mereka, bahwa mereka berjanji daulat dalam ambisi-ambisi mereka. Di kertas Astrological nasihat dari kolom, ia selalu "prediksi" bahwa Hitler akan menjadi pemenang pemilu mendatang sejak konjungsi planet itu dalam kebaikan. "Vote dengan bintang," ia berkata kepada pembaca - yang berhubung dgn susunan yang dapat dibawa tentang diri memenuhi nubuatan.<br /><br />Paling penting dari diri seorang Hanussen kepada Hitler langsung berpengaruh pada dirinya sendiri. Hanussen diperkenalkan ke Führer oleh Hilter pribadi fotografer, Heinrich Hoffmann. Telah diklaim oleh beberapa wartawan Jerman yang Hanussen pribadi melatih Hitler berbicara pada publik. Dengan latar belakang panggung dahsyat dan keberadaan, ia dapat mengajar Hitler bagaimana sikap, cara menekankan frasa dan menyandiwarakan sambutannya. Mereka kredit Hanussen - dan tahap ini mentalist magician - Hitler dengan membantu mengembangkan nya fenomenal magnetis banding dan hipnotis retorik bakat, yang ia gunakan untuk memimpin kaumnya berperang dan delusional mimpi dari dominasi dunia.<br /><b><br />KESALAHAN HANUSSEN ... Dan pembunuhan .</b><br /><br />Hanussen harus melihat dirinya sebagai hampir tidak tersentuh dan terkemuka tentang keberadaan-nya. Sejak 1933, Hitler adalah kanselir Jerman dan Hanussen mungkin melihat dirinya dalam meningkatnya mutu dan daya bersama dengan teman-teman Nazi.<br /><br />Keyakinan ini menyebabkan perubahan sendiri, namun. Menggunakan informasi dari teman-teman Nazi, Hanussen membuat "prediksi" dia seharusnya tidak ada.<br /><br />Hal ini terjadi ketika salah seorang sosial gatherings di villa di Charlottenburg. Selalu menjadi pertunjukan, dia pura-pura kesurupan seperti seorang pemimpin dia mulai berbicara: "Saya melihat sebuah bangunan, bangunan yang besar, di kota kita ... pembakaran itu ... auman api yang tinggi ... asap adalah kepuh ... ah, tapi dari sana timbul blaze burung ... Phoenix yang megah ... membawa cahaya baru ... harapan baru ... dari abu! "<br /><br />Ya, tentu saja ramalan itu benar. Pada tanggal 27 Februari 1933, gedung parlemen Jerman - yang Reichstag - telah menetapkan bernyala. Nazi mencela para teroris komunis, dan masyarakat sangat diluar sasaran Hitler yang diizinkan untuk lulus undang-undang darurat yang memberinya kuasa hampir tak terbatas. Tentu saja, hari ini dikenal menyatakan bahwa gedung itu dibakar sendiri oleh Nazi di Reichstag untuk mendapatkan Kekuasaan Hitler. ( Dimana Hitler Jatuh )<br /><br />Hanussen hampir pasti tahu ini, yang adalah bagaimana ia bisa membuat dia tdk "ramalan". Hanussen tahu terlalu banyak membaca masa depan, dan dia harus membayar semua itu dengan nyawa-nya.<br /><br />Dia meninggalkan restoran pada malam 24 Maret, ia berhenti di pintu masuk yang dijaga oleh dua laki-laki dan dipimpin keluar ke jalan. Hanussen pun menghilang setelah malam itu. Tubuhnya telah ditemukan tiga belas hari kemudian di daerah-pohon di luar Berlin. Dia telah tertembak di kepala.<br /><br /><b>Foto Makam Erik Jan Hanussen .</b><br /><br /><img alt="" border="0" src="http://www.steinschneider.com/biography/hanussen/han_tomb_01.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; max-width: 800px;" /><br /><img alt="" border="0" src="http://www.steinschneider.com/biography/hanussen/han_tomb_02.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; max-width: 800px;" /><br /><img alt="" border="0" src="http://www.steinschneider.com/biography/hanussen/han_tomb_03.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; max-width: 800px;" /><br /><br /><br />Jadi kisah yang berakhir dengan bangkit dan jatuhnya Jan Erik Hanussen, sebuah pertunjukan yang mungkin mempunyai kekuasaan asli psikis, banyak kemampuan yang digunakan untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan, mungkin telah mengubah sejarah-pengaruh dan Hitler di Jerman, tetapi paksaan untuk mengejutkan membuat "prediksi" akhirnya membawa diri-nya kepada kematiannya.<br /><br />Sumber : <a href="http://www.gnosticliberationfront.com/" rel="nofollow" style="color: #7f3f00; text-decoration: none;" target="_blank">http://www.gnosticliberationfront.com</a></blockquote>
</div>
</div>
</div>
<div class="after_content" style="background-color: #fafafa; clear: both; font-family: Tahoma, Calibri, Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; width: 769px;">
<br class="Apple-interchange-newline" /></div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-53041673428266737232012-01-21T08:59:00.001-08:002012-01-21T08:59:45.520-08:00<br />
<h2>
Kurt Student, Biangnya Pasukan Payung Nazi</h2>
<div class="entry">
<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_368304_post_2242" style="display: inline-block;">
<div id="pd_rate_368304_post_2242" style="float: left;">
<div id="PDRTJS_368304_post_2242_stars_1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2242_stars_2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2242_stars_3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2242_stars_4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2242_stars_5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png); background-origin: initial; background-position: 0% 100%; background-repeat: initial initial; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px;">
</div>
</div>
<span style="float: left;"> </span><div id="rating_info_368304_post_2242" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png); background-origin: initial; background-position: 3px 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; cursor: pointer; float: left; height: 16px; width: 16px;">
</div>
<div id="PDRTJS_368304_post_2242_msg" style="float: left; padding-left: 5px; text-align: left;">
Rate This</div>
<div style="clear: both; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2245" style="width: 262px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0002z.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2245" height="300" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0002z.jpg?w=252&h=300" title="IMG_0002z" width="252" /></a><div class="wp-caption-text">
Kurt Studen</div>
</div>
Ketika Nazi berhasil merebut kekuasaan di Berlin, Hitler serta merta memensiunkan sebagian jenderal yang ada. Beruntung bagi General-lieutenant Kurt Student, ia masih dipercaya Fuhrer duduk sebagaisalah satu peiabat tinggi Luftwaffe. Bila ditengok kebelakang, bisa dibilang pria kelahiran 12 Mei 1890 itu tak miskin pengalaman tempur. Mulai bergabung dengan AU Keraiaan Jerman pada 1913, Student langsung berada dibawah kendali satuan pencegat Jasta 9 dan beroperasi di Front Barat. .Selama PD I, ia berhasil merontokkanenain pesawat AU Prancis.<span id="more-2242"></span><br />
Tugas lain menunggu saat PD II pecah. Tak lagi berkutat dengan satuan-satuan pesawat tempur, Kurt Student malah dipercaya membina pasukan payung Luftwaffe. Usaha ini rupanyaberbuah ranum. Pasukan payung Luftwaffe atau kerap disebut dengan Fallschirmiager menuai sukses saat mendukung serbuan kilat (blitzkrieg) Salah satu yang dianggap paling monumental adalah perebutan Benteng Eben-Emael, Belgia.Kabamyadalam perebutan ini Student secara tak sengaja tertembak pasukannya sendiri.<br />
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0002d.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2246" height="213" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/09/img_0002d.jpg?w=300&h=213" title="IMG_0002d" width="300" /></a>Bintang keberuntungan pasukan payung binaan Student mulai redup tatkala ia diperintahkan merebut Kreta, 1941. Operasi itu memakan korban kelewat banyak. Sejak saat itu Hitler melarang Luftwaffe menggelar operasi linud. Aksi Fallschirmjager yang tergolong spesialbaru terlihat pada 1943, ketika satuan ini diperintahkan membebaskan pemimpin fasis Benito Musollini.<br />
Sandungan yang ada tak membuat Berlin menarik Student dari garis depan. Berturut-turut perwira tinggi Luftwaffe ini ditempatkan di Italia dan Prancis untuk mengganjal serbuan sekutu di Normandia. Uniknya, Kurt Student yang tak lain merupakan jenderal AU itu mendapat kepercayaan memimpin pasukan payung AD Nazi menghadapi pasukan sekutu dalam Operasi Market Garden.<br />
Saat Berlin runtuh, karir General-lieutenant Kurt Student barulah benarbenar terhenti. Ia sempat tertawan pasukan Inggris dan dijebloskan ke penjara. Pada 1948 barulah Kurt Student bisa kembali menghirup udara bebas. (avi)</div>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-63330610802853272172012-01-21T08:55:00.001-08:002012-01-21T08:55:59.952-08:00<strong style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">SEPAK</strong><span style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> terjang Nazi dengan pemimpinnya Adolf Hitlernya tidak bisa dipungkiri menjadi bagian dari sejarah dunia. Mungkin karena sisi kelam yang dibawanya, hampir setiap aspek Nazi tertutup di museum-museum Jerman. Tapi, hingga 6 Februari Museum Sejarah Jerman untuk pertama kalinya mengeksplorasi kepribadian Hitler.</span><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><span style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Jika sedang berada di Jerman sebelum tanggal 6 Februari, Anda yang penasaran dengan kepribadian pemimpin tertinggi Nazi, Hitler, bisa melihat pameran bertema "Hitler dan Jerman."</span><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><span style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Pada pemeran tersebut, Anda bukan hanya bisa mengeksplorasi keberhasilan Hitler memperoleh kekuasaan, tetapi juga ketika ia mengalami kekalahan total dalam Perang Dunia II.</span><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><span style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Bukan hanya koleksi mengenai sang Fuhrer, pameran ini juga memiliki banyak koleksi Nazi yang 'menakutkan' seperti poster propaganda, patung Hitler, permainan kartu membantu pemain untuk mempelajari nama-nama petinggi Nazi, manset korps pesta Nazi SS dan kap lampu swastika berwarna merah untuk dekorasi pohon Natal.</span><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><span style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Pemeran ini juga terbuka untuk anak-anak dimana mereka bisa melihat miniatur boneka pasukan nazi beserta kendaraan mininya dan boneka mini Hitler dengan gayanya yang khas.</span><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><span style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Meski mengungkap berbagai sisi Nazi, pameran diimbangi dengan bukti kebenaran dan fakta-fakta lain dibalik gambar-gambar propaganda, seperti orang-orang Yahudi yang mendapat perlakukan diskriminasi dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk menangkis tuduhan bahwa pameran akan menarik simpatisan sayap kanan dan memuliakan bagian paling gelap dalam sejarah Jerman.</span><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><br style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /><span style="font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Anda bisa menemukan Museum Sejarah Jerman di Pei-Building, Hinter dem Gießhaus 3, Berlin. Museum ini buka mulai pukul 10.00-18.00 waktu setempat. Untuk informasi lebih lengkap Anda bisa mengunjungi situs www.dhm.de.(MI/*)</span>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8319161141271470633.post-7829488573267607602012-01-21T08:50:00.000-08:002012-01-21T08:50:25.602-08:00<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dari 24 orang paling penting Nazi Jerman yang tertangkap, 10 diantaranya benar-benar menjalani keputusan pengadilan penjahat perang dan pengadilan militer Nurenberg, yaitu vonis hukuman mati. Persidangan tersebut berlangsung dari 20 November 1945 – 1 Oktober 1946, guna mengadili para anggota-anggota utama dari kelompok pemimpin politik, militer dan ekonomi dari Nazi Jerman. Rangkaian persidangan ini dilakukan di kota Nurnberg, Jerman, dari tahun 1945 sampai 1946, di gedung Pengadilan Nurnberg (<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nuremberg Palace of Justice</em>). Berikut 5 petinggi Nazi yang dijatuhi vonis mati:</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span id="more-34387" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">1. Hans Frank</strong> <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Hans Frank adalah pengacara untuk partai Nazi selama 1920-an dan pejabat senior di Jerman Nazi. Karena masa jabatannya sebagai Gubernur Jenderal di Daerah Pendudukan Polandia, ia dituntut dalam pengadilan Nurnberg untuk perannya dalam melaksanakan Holocaust, bersalah atas pembunuhan orang Polandia dan Yahudi Polandia, dan dieksekusi gantung pada 16 Oktober 1946. Ia ditangkap oleh Pasukan Amerika Serikat pada 4 Mei 1945, didakwa ke pengadilan sebelum Pengadilan Militer Internasional di Nuernberg.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01TrkdPjWpMnl2MBrm2NQyXdRm9wCBd6jMn7SckIPjW_-wkQIU5K2xyfVgltr8L3kIccJa9f74PQAHfp3NNlJv4q51OFa6F0lSG0s1Wh7KEtfRsSFkAWRUg7LDm_B_Ib1f85Gtl4QXqE/s1600/Untitled-242.jpg" imageanchor="1" style="color: #888888; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01TrkdPjWpMnl2MBrm2NQyXdRm9wCBd6jMn7SckIPjW_-wkQIU5K2xyfVgltr8L3kIccJa9f74PQAHfp3NNlJv4q51OFa6F0lSG0s1Wh7KEtfRsSFkAWRUg7LDm_B_Ib1f85Gtl4QXqE/s640/Untitled-242.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; position: relative;" width="512" /></a></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_34630" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline; width: 410px;">
<br /><div class="wp-caption-text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 11px; font: normal normal normal 0.8em/normal verdana, arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: auto;">
Hans Frank (Sumber: mindfully.org,jelajahunik)</div>
</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">2. Wilhelm Frick</strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dr. Wilhelm Frick menjabat sebagai Mendagri <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Reich</em> dan Reichsprotektor Bohemia dan Moravia. Setelah Nazi menduduki. Frick diangkat sebagai Mendagri Reich, sebuah kedudukan yang dipegangnya hingga Agustus 1943. Pelatihannya sebagai juri dimanfaatkan untuk membuat pengesahan yang menyingkirkan bangsa Yahudi dari kehidupan umum, menghapuskan parpol, dan mengirimkan para pembangkang ke kamp konsentrasi. Setelah membantu Adolf Hitler untuk mengkonsolidasikan kekuatan, Frick mulai kehilangan pengaruh. Pada tahun 1943, ia diangkat sebagai Reichsprotektor untuk Bohemia dan Moravia, namun otoritas sesungguhnya di protektorat itu ada di tangan bawahannya Karl Hermann Frank.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguWoLyg_L9a1i_OPfKu-VuqPz8WXFx6l6OnhKK5sdOCLFmN8WnJ_w2tByfWmX_Z-56NoX6Dsn78gbWp69gyyzb2hmWoV7CS0eaM0ocMwvCn_hYKqHbaoDGECUQNMZUA7WwvJt7InwNjbw/s1600/Untitled-243.jpg" imageanchor="1" style="color: #888888; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguWoLyg_L9a1i_OPfKu-VuqPz8WXFx6l6OnhKK5sdOCLFmN8WnJ_w2tByfWmX_Z-56NoX6Dsn78gbWp69gyyzb2hmWoV7CS0eaM0ocMwvCn_hYKqHbaoDGECUQNMZUA7WwvJt7InwNjbw/s640/Untitled-243.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; position: relative;" width="512" /></a></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_34632" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline; width: 410px;">
<br /><div class="wp-caption-text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 11px; font: normal normal normal 0.8em/normal verdana, arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: auto;">
Wilhelm Frick (Sumber: excatholicsforchrist.com,jelajahunik)</div>
</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah perang, Frick diadili sebelumnya oleh Pengadilan Militer Internasional di Nürnberg. Menyusul pendakwaannya, ia dihukum gantung pada tanggal 16 Oktober 1945 di Nurnberg.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">3. Ernst Kaltenbrunner</strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ernst Kaltenbrunner adalah seorang pejabat Nazi bawahan Reinhard Heydrich - jenderal SS yang terbunuh akibat serangan di Praha, Cekoslowakia pada tahun 1942, selama Perang Dunia II - yang lalu digantikannya sebagai ketua RSHA, organisasi bawahan SS, yang terbentuk lewat penggabungan SDdengan Geheime Staatspolizei di masa Reich Ketiga. Setelah berakhirnya perang pada tahun 1945 ia diadili di Nürnberg untuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Ia dijatuhi hukuman gantung pada tahun 1946.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwKKABbAe-bIIAIPQanusUIYMSsSE_j1aykdjuZhnpOClSXWcar7N5KU6JNYF-WIUcBOr6gA1IGPTb8TaeCyHp2adMyjmhYdDIO7NRpy2BWrllqQLbbxk0v1pzQ5qqrz_ZWmGStYO-keE/s1600/Untitled-244.jpg" imageanchor="1" style="color: #888888; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwKKABbAe-bIIAIPQanusUIYMSsSE_j1aykdjuZhnpOClSXWcar7N5KU6JNYF-WIUcBOr6gA1IGPTb8TaeCyHp2adMyjmhYdDIO7NRpy2BWrllqQLbbxk0v1pzQ5qqrz_ZWmGStYO-keE/s640/Untitled-244.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; position: relative;" width="512" /></a></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_34633" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline; width: 410px;">
<br /><div class="wp-caption-text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 11px; font: normal normal normal 0.8em/normal verdana, arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: auto;">
Ernst Kaltenbrunner (Sumber: yadvashem.org,jelajahunik)</div>
</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">4. Wilhelm Keitel</strong> <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Wilhelm Bodewin Johann Gustav Keitel adalah panglima tertinggi Jerman dan pemimpin militer senior selama Perang Dunia II untuk Hitler. Kepala Wehrmacht - OKW. Menandatangani penyerahan Jerman di Berlin pada tanggal 8 Mei 1945. Didakwa atas kejahatan perang dalam Pengadilan Nürnberg dan digantung.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHGUKt3ZkjSriK_UQ9aon_BeMaON8E8_B0DQJGrdmOuHFjOgSifA1uGbrdr3OrvuSnLzWXsgH8wfBlHrK7ohxO6Z1KQJ0iw2QL710QYvCy-YW_iIHbcHr3aJQvyCArt_fQ7NXORiARyJQ/s1600/Untitled-245.jpg" imageanchor="1" style="color: #888888; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHGUKt3ZkjSriK_UQ9aon_BeMaON8E8_B0DQJGrdmOuHFjOgSifA1uGbrdr3OrvuSnLzWXsgH8wfBlHrK7ohxO6Z1KQJ0iw2QL710QYvCy-YW_iIHbcHr3aJQvyCArt_fQ7NXORiARyJQ/s640/Untitled-245.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; position: relative;" width="512" /></a></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_34634" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline; width: 410px;">
<br /><div class="wp-caption-text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 11px; font: normal normal normal 0.8em/normal verdana, arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: auto;">
Wilhelm Keitel (sumber: wikimedia.org,jelajahunik)</div>
</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">5. Joachim von Ribbentrop</strong> <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ulrich Friedrich Wilhelm Joachim von Ribbentrop (lahir 30 April 1893 – meninggal 16 Oktober 1946 pada umur 53 tahun) ialah Menteri Luar Negeri Jerman dari 1938 sampai 1945. Ia dihukum mati dengan hukuman gantung karena kejahatan perang setelah Peradilan Nurnberg.(**)</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNQ22joQSUDdfdjgR0meEtDYoM91gu9_2LxmBkAXF_aHFjLVWezDK65fYrghZNNI7eD5MESGampmAsMrPw9YMPNXT_Vnd5879t6NTJ1_TVSmgKDzFaGT0SN-UOdBTHnEN7gIr0qhDWkQk/s1600/Untitled-246.jpg" imageanchor="1" style="color: #888888; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNQ22joQSUDdfdjgR0meEtDYoM91gu9_2LxmBkAXF_aHFjLVWezDK65fYrghZNNI7eD5MESGampmAsMrPw9YMPNXT_Vnd5879t6NTJ1_TVSmgKDzFaGT0SN-UOdBTHnEN7gIr0qhDWkQk/s640/Untitled-246.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; position: relative;" width="512" /></a></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_34635" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline; width: 410px;">
<br /><div class="wp-caption-text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 11px; font: normal normal normal 0.8em/normal verdana, arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: auto;">
Joachim von Ribbentrop (Sumber: guim.co.uk,)</div>
</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
</div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"><br /><br />Sumber : <a href="http://www.jelajahunik.us/2011/11/5-daftar-petinggi-nazzi-yang-dihukum.html#ixzz1k71bUqqf" style="color: #003399; text-decoration: none;">http://www.jelajahunik.us/2011/11/5-daftar-petinggi-nazzi-yang-dihukum.html#ixzz1k71bUqqf</a></span>German Loverhttp://www.blogger.com/profile/08241284531272446821noreply@blogger.com0